Nationalgeographic.co.id—Penelitian baru di Amerika Serikat menunjukkan bahwa polusi udara telah menyebabkan kerugian hingga 1.000 triliun rupiah. Polusi udara dari sektor minyak dan gas telah memberikan dampak yang besar pada kualitas udara, biaya kesehatan hingga tingkat kematian.
Hasil penelitian tersebut telah dipublikasikan di jurnal Environmental Research dengan judul "Air pollution and health impacts of oil & gas production in the United States."
Temuan menunjukkan bahwa polutan berkontribusi terhadap 7.500 kematian berlebih, 410.000 serangan asma, dan 2.200 kasus baru asma anak-anak di seluruh Amerika Serikat. Polutan itu berupa nitrogen oksida (NO2), partikel halus (PM2.5) dan ozon (O3) dari produksi minyak dan gas.
Dampak tersebut memengaruhi komunitas di negara bagian dengan produksi minyak dan gas yang tinggi, serta negara bagian dengan aktivitas gas terbatas atau tidak sama sekali.
Mereka menggarisbawahi perlunya tindakan regulasi yang komprehensif untuk melindungi orang Amerika dari polutan yang dihasilkan oleh sektor ini.
Meskipun ada upaya global untuk beralih dari bahan bakar fosil ke energi bersih, produksi minyak dan gas (O&G) mendekati rekor tertinggi di Amerika Serikat, dan telah menimbulkan kekhawatiran yang meluas.
Meskipun ada penelitian ekstensif tentang efek iklim dari metana yang diproduksi oleh Migas, kontributor utama polusi udara, hanya sedikit penelitian yang mengukur efek kesehatan dari polusi udara yang dihasilkan oleh aktivitas Migas.
Penelitian baru ini dipimpin oleh Sekolah Kesehatan Masyarakat University of Boston (BUSPH), Institut Lingkungan University of North Carolina (UNC-IE), PSE Healthy Energy, dan Environmental Defense Fund.
Para peneliti juga mempertimbangkan rawat inap terkait pernapasan dan kardiovaskular, masalah kehamilan, dan tantangan kesehatan lainnya. Produksi minyak dan gas bertanggung jawab atas $77 miliar atau sekitar 1.100 triliun biaya kesehatan tahunan.
Sebagai perbandingan, total ini tiga kali perkiraan biaya dampak perubahan iklim dari emisi metana dari produksi minyak dan gas.
Dampak ini sebagian besar terkonsentrasi di area dengan produksi minyak dan gas yang signifikan, seperti Pennsylvania barat daya, Texas, dan Colorado Timur.
Tetapi efek kesehatan juga meluas ke kota-kota padat penduduk dengan sedikit atau tanpa aktivitas gas, seperti Chicago, New York City, Baltimore, Washington DC, dan Orlando.
Source | : | Environmental Research,University of Boston |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR