Nationalgeographic.co.id—Sejarah banjir besar zaman Nabi Nuh adalah salah kisah paling dikenal ajaran Islam, Kristen dan Yahudi.
Kisah Nabi Nuh dan kaum yang ditenggelamkan disebutkan berulang kali dalam Al-Qur'an, kitab suci umat Islam. Bahkan ada surah khusus yang menjelaskan tentang Nabi Nuh, yaitu surah ke-17, Surah Nuh.
Allah mengutus Nabi Nuh sebagai Rasul kepada umatnya selama 950 tahun untuk mengajakKisah menyembah Allah dan meninggalkan berhala. Namun dakwah Nabi Nuh ditolak kaumnya, dan bahkan mereka tidak percaya Nabi Nuh adalah seorang rasul.
Hingga kemudian, Nabi Nuh diperintahkan membuat kapal besar untuk membawa orang-orang yang beriman. Sementara orang-orang yang mengingkari Nabi Nuh kemudian ditenggelamkan dalam banjir besar.
Kisah banjir zaman Nabi Nuh juga dijelaskan dalam Perjanjian Lama dengan sedikit berbeda. Pada Kitab Kejadian pasal 6-9, Allah mengamati perilaku jahat manusia dan memutuskan untuk mengirimkan banjir global.
Karena Nabi Nuh adalah orang pilihan, menurut kisah tersebut, Allah memerintahkannya untuk membangun bahtera bagi pengikutnya dan menyelamatkan dua dari setiap binatang, burung dan binatang melata.
Apakah banjir zaman Nabi Nuh benar terjadi?
"Satu hal yang kita tahu pasti dari geologi adalah bahwa banjir global tidak pernah terjadi," kata David Montgomery, seorang profesor geomorfologi di University of Washington di Seattle.
Montgomery juga penulis "The Rocks Don't Lie: A Geologist Investigates Noah's Flood" (W. W. Norton & Company, 2012). "Jika Anda melihatnya sebagai banjir global yang menutupi gunung tertinggi di dunia, maaf, tidak ada cukup air di Bumi untuk melakukan itu," katanya kepada Live Science.
Jika "langit" terbuka dan semua air di atmosfer turun sekaligus sebagai hujan, planet ini akan tenggelam—tetapi hanya sampai kedalaman sekitar 1 inci (2,5 sentimeter), menurut Survei Geologi AS. Itu menunjukkan tidak cukup air untuk mengangkat sampan, apalagi bahtera besar.
Tetapi bagaimana jika lebih banyak pasokan dari air di "surga" dipertimbangkan? Jika semua gletser dan lapisan es dunia mencair, maka permukaan laut akan naik lebih dari 195 kaki atau sekitar 60 meter, menurut NASA, yang akan menambah sedikit lebih banyak air.
Selain itu, sebuah studi tahun 2016 yang diterbitkan dalam jurnal Nature Geoscience dengan judul "The global volume and distribution of modern groundwater", memperkirakan bahwa ada 5,4 juta mil kubik (22,6 juta kilometer kubik) air tanah yang tersimpan.
Source | : | Live Science,Science,Nature Geoscience |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR