Planet c telah disetujui untuk diamati dengan Teleskop Luar Angkasa James Webb, dan tim berpikir planet d juga merupakan kandidat luar biasa untuk studi atmosfer oleh misi tersebut.
"Sebuah pertanyaan besar dalam astrobiologi, bidang yang secara luas mempelajari asal-usul kehidupan di Bumi dan sekitarnya, apakah aktivitas tektonik atau vulkanik diperlukan untuk adanya kehidupan," kata rekan penulis Jessie Christiansen, seorang ilmuwan penelitian di NASA's Exoplanet Science Institute di NASA, Institut Teknologi California di Pasadena.
"Selain berpotensi menyediakan atmosfer, proses ini juga dapat mengaduk bahan yang akan tenggelam dan terperangkap di kerak bumi, termasuk yang kami anggap penting bagi kehidupan, seperti karbon," jelasnya.
Pengamatan Spitzer terhadap sistem tersebut termasuk yang terakhir dikumpulkan satelit sebelum dinonaktifkan pada Januari 2020.
"Sungguh luar biasa membaca tentang kelanjutan penemuan dan publikasi bertahun-tahun setelah akhir misi Spitzer," kata Joseph Hunt, manajer proyek Spitzer di Jet Propulsion Laboratory NASA di California Selatan. "Itu benar-benar menunjukkan keberhasilan insinyur dan ilmuwan kelas satu kami. Bersama-sama mereka membangun tidak hanya pesawat ruang angkasa tetapi juga kumpulan data yang terus menjadi aset bagi komunitas astrofisika."
TESS adalah misi Penjelajah Astrofisika NASA yang dipimpin dan dioperasikan oleh MIT di Cambridge, Massachusetts, dan dikelola oleh Pusat Penerbangan Antariksa Goddard NASA. Mitra tambahan termasuk Northrop Grumman, berbasis di Falls Church, Virginia; Pusat Penelitian Ames NASA di Lembah Silikon California; Pusat Astrofisika | Harvard & Smithsonian di Cambridge, Massachusetts; Laboratorium Lincoln MIT; dan Institut Sains Teleskop Luar Angkasa di Baltimore.
Lebih dari selusin universitas, lembaga penelitian, dan observatorium di seluruh dunia menjadi peserta dalam misi tersebut.
Seluruh data ilmiah yang dikumpulkan oleh Spitzer selama masa pakainya tersedia untuk umum melalui arsip data Spitzer, yang disimpan di Arsip Sains Inframerah di IPAC di Caltech di Pasadena, California.
Laboratorium Propulsi Jet NASA, sebuah divisi dari Caltech, mengelola operasi misi Spitzer untuk Direktorat Misi Sains di Washington. Operasi sains dilakukan di Pusat Sains Spitzer di IPAC di Caltech. Operasi pesawat ruang angkasa berbasis di Lockheed Martin Space di Littleton, Colorado.
Source | : | Phys.org |
Penulis | : | Wawan Setiawan |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR