Pemerintah membentuk militer wajib militer modern dan mewajibkan pendidikan dasar dasar untuk semua anak laki-laki dan perempuan. Mereka juga mendorong perkembangan industri berat.
Pemerintah baru meyakinkan rakyat Jepang untuk menerima perubahan yang tiba-tiba dan radikal ini dengan membangkitkan rasa nasionalisme. Jepang menolak untuk tunduk pada orang Eropa.
Mereka akan membuktikan bahwa Jepang adalah kekuatan modern yang hebat. Jepang akan bangkit menjadi "Kakak" dari semua bangsa Asia yang terjajah dan tertindas.
Dalam kurun waktu satu generasi, Kekaisaran Jepang menjadi kekuatan industri besar. Mereka memiliki tentara dan angkatan laut modern yang berdisiplin baik.
Jepang baru ini tentu saja mengejutkan dunia. Terutama ketika pada tahun 1895 mereka mengalahkan Tiongkok dalam Perang Tiongkok-Jepang Pertama.
Namun, itu tidak seberapa dibandingkan dengan kepanikan total yang meletus di Eropa ketika Jepang mengalahkan Rusia (kekuatan Eropa!). Secara alami, kemenangan ‘David dan Goliath’ yang menakjubkan ini memicu nasionalisme lebih lanjut. Ini membuat beberapa orang Jepang percaya bahwa mereka secara inheren lebih unggul dari negara lain.
Namun nasionalisme Kekaisaran Jepang ternyata memiliki sisi gelap. Bagi beberapa cendekiawan dan pemimpin militer Jepang, nasionalisme berkembang menjadi fasisme.
Ini mirip dengan apa yang terjadi di kekuatan Eropa yang baru bersatu di Jerman dan Italia. Ultra-nasionalisme yang penuh kebencian dan genosida ini membawa Kekaisaran Jepang ke kejahatan perang dan kekalahan di Perang Dunia Kedua.
Source | : | thought.co |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Utomo Priyambodo |
KOMENTAR