Namun, tidak terungkap apakah salju itu perlahan menumpuk selama enam bulan terakhir, apakah semuanya jatuh dalam satu tumpukan raksasa pada 31 Maret, atau apakah sudah mencair sebagai akibat dari perubahan iklim.
“Dari sudut pandang hidrologi, satu-satunya hal yang unik tentang salju adalah penundaan waktu masukan air ke daerah aliran sungai," Noah Molotch, profesor geografi dan rekan di Institute of Arctic and Alpine Research. (INSTAAR) di CU Boulder.
"Dan hanya dengan melihat snapshot ekuivalen air salju tidak memberi Anda gambaran tentang berapa lama ekuivalen air salju itu telah ada di tanah.”
Jadi Hale menggunakan dua sumber data yang tersedia untuk umum. Mereka mengembangkan pengukuran baru dampak perubahan iklim yang dikenal sebagai Indeks Penyimpanan Salju (SSI) yang menggabungkan waktu dan jumlah hujan salju, serta pencairan salju, sebelum dan sesudah 1 April.
Berbeda dengan momen tunggal dalam waktu yang ditangkap oleh SWE, SSI Hale menunjukkan video metaforis, menggabungkan ke dalam satu angka, waktu antara saat hujan atau salju turun di lanskap di musim dingin dan saat tersedia di area tersebut sebagai air permukaan.
“Indeks penyimpanan salju memungkinkan kita untuk melihat penyimpanan air salju, tidak hanya dalam konteks berapa banyak yang ada pada waktu tertentu, tetapi durasi penyimpanan itu di tanah,” kata Molotch.
Hal ini memungkinkan para peneliti untuk menganalisis dampak Perubahan Iklim, seberapa baik setiap wilayah pegunungan di Barat, yang telah bertindak sebagai menara air selama 60 tahun terakhir dan menemukan bahwa kinerja mereka telah menurun secara keseluruhan.
Air untuk masa depan
Di Cascades, misalnya, salju menumpuk di musim gugur dan musim dingin, dan disimpan hingga enam bulan sebelum mencair secara terus menerus di musim semi dan musim panas.
Namun, di Pegunungan Rocky Colorado, SSI lebih rendah antara 0 dan 0,5 yang berarti salju menumpuk dan mencair sepanjang paruh tahun yang lebih dingin.
Tetapi Pegunungan Rocky dan Barisan Depan sudah terbiasa dengan pola hujan salju dan pencairan salju yang bergantian ini selama musim dingin dan musim semi.
Peneliti Ungkap Hubungan Tanaman dan Bahasa Abui yang Terancam Punah di Pulau Alor
Source | : | Nature,University of Colorado Boulder |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR