Nationalgeographic.co.id—Sejarah bahasa Inggris "seperti spons," terang Aleksa Vučković, pengamat sejarah Eropa abad pertengahan di Ancient Origins. Alih-alih sekadar bahasa yang mandiri untuk komunikasi antarbangsa, bahasa Inggris menyerap berbagai kosakata yang kuat dari seluruh dunia, bahkan dalam sejarah asal-usulnya sendiri.
Meski Inggris pernah dikuasai oleh Kekaisaran Romawi yang berbahasa Latin, pengaruhnya sirna di abad kelima. Kekaisaran Romawi mengalami kemunduran dan harus runtuh di abad kelima.
Di saat bersamaan, suku Anglo-Saxon dari Jerman mulai mendiami tempat ini. Dari sinilah, sejarah bahasa Inggris yang kita kenal bermula.
Akan tetapi, bukan berarti tanah Inggris adalah negeri yang kosong tanpa bahasa. Masih ada bangsa Celtic Romano-Inggris yang masih tinggal di sana. Kedatangan Anglo-Saxon dari Eropa utara diundang oleh raja Inggris saat itu pada 449 M untuk mengusir bangsa Pict di utara Inggris.
"Tapi tanah itu terlalu bagus bagi orang Angles dan Saxon, dan mereka memilih untuk tinggal selamanya. Sejak saat itu, bahasa Jermanik mereka mengakar di Inggris dan lambat laun menjadi bahasa utama yang digunakan di pulau itu (Britain), yaitu bahasa Inggris," terang Vučković.
Lambat laun, bangsa Anglo-Saxon mendirikan kerajaannya di Inggris dan mengenalkan bahasa Inggris Kuno yang merupakan bagian awal dari sejarah bahasa Inggris. Mereka membagi dialek yang berhubungan dengan pembagian wilayahnya seperti Mercian, Kentish, Saxon Barat, dan Northrumbian.
Namun, bahasa Inggris kuno hingga sebelum abad ke-12, terdengar asing bagi kita hari ini. Bahasa pada periode Anglo-Saxon ini terbaca sekilas menyerupai bahasa Jerman dan rumpunnya.
Sementara, seiring kekuasaan semakin meluas di Pulau Britain, orang-orang Celtic semakin terpinggirkan. Bahasa mereka seperti Welsh dan Cornish, kelak akan terserap dalam bahasa Inggris kuno menjadi bahasa yang kita kenal sekarang, seperti loch, gull (camar), penguin, dan lawn (rumput).
Vučković menampilkan beberapa kalimat dari naskah Inggris Kuno yang bertuliskan: "Ond mid ungemete mǣnde þæt þǣr þā næs swelc sacu swelc þǣr oft ǣr wæ" yang berarti "Dan dengan kurangnya kesederhanaan mengeluh bahwa tidak ada perselisihan seperti yang sering terjadi sebelumnya".
Tulisan bahasa Inggris kuno ini menyerupai beberapa rumpun bahasa Jerman hari ini. Salah satunya dalam bentuk bahasa Inggris.
Kalimat itu, dalam bahasa Denmark dalam Google Terjamahan adalah "Og med mangel på mådehold klagede over, at der ikke var nogen strid, som der ofte før var".
Anda bisa melihat persamaan dari "Ond mid" pada bahasa Inggris Kuno dengan "A mat" dari bahasa Denmark, dan beberapa kata lainnya yang bisa dilihat. Etnik Angles dan Saxon berasal dari Eropa Utara, khususnya di antara Jerman, Belanda, dan Denmark hari ini.
Source | : | Ancient Origins |
Penulis | : | Afkar Aristoteles Mukhaer |
Editor | : | Utomo Priyambodo |
KOMENTAR