Nationalgeographic.co.id—Fenomena menarik sedang terjadi di dunia saat ini. Di satu sisi, kita menyaksikan penurunan angka kelahiran secara global.
Namun, di sisi lain, terdapat peningkatan yang signifikan pada jumlah kelahiran kembar dan bahkan kembar tiga. Ini merupakan suatu paradoks yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah manusia, dan para ahli memprediksi tren ini akan terus berlanjut.
Pada masa lalu, penurunan angka kelahiran secara umum selalu diikuti oleh penurunan angka kelahiran ganda. Namun, dalam beberapa dekade terakhir, pola ini telah berubah drastis. Kini, meskipun semakin sedikit wanita yang memilih untuk memiliki banyak anak, peluang untuk memiliki bayi kembar justru semakin tinggi.
Apa yang menyebabkan perubahan signifikan ini? Beberapa faktor sosial diduga menjadi penyebab utama. Salah satunya adalah meningkatnya usia rata-rata perempuan saat melahirkan anak pertama.
Selain itu, semakin populernya penggunaan teknologi reproduksi berbantu (assisted reproductive technology/ART), seperti bayi tabung, juga berkontribusi terhadap peningkatan angka kelahiran ganda.
Meskipun kelahiran ganda merupakan kejadian yang relatif jarang dibandingkan dengan kehamilan tunggal, namun tetap merupakan bagian alami dari proses reproduksi manusia. Secara statistik, sekitar satu dari setiap 60 kehamilan akan menghasilkan kelahiran ganda, baik itu kembar identik, kembar fraternal, kembar tiga, atau bahkan kembar enam.
Penyebab kelahiran kembar
Kelahiran kembar, fenomena menarik yang melibatkan kehadiran dua individu dalam satu kehamilan, terjadi melalui dua mekanisme utama.
Pertama, ketika dua sel telur yang terpisah dibuahi oleh dua sperma berbeda pada waktu yang sama. Kedua, ketika satu sel telur yang telah dibuahi mengalami pembelahan menjadi dua embrio.
Selain itu, seperti dilansir laman Science Alert, "hiperovulasi" – kondisi di mana lebih dari satu sel telur dilepaskan dalam satu siklus menstruasi – juga dapat menyebabkan kehamilan ganda.
Fenomena hiperovulasi ini, meskipun jarang, semakin mungkin terjadi pada wanita yang mendekati perimenopause akibat perubahan hormonal dalam tubuh. Menariknya, kondisi ini dapat menyebabkan kehamilan ganda dalam jumlah yang sangat besar, mulai dari kembar tiga hingga kembar sembilan, meskipun kasus seperti ini sangat jarang ditemui.
Baca Juga: Pengorbanan Manusia Suku Maya, Benarkah Anak Kembar Jadi Incaran?
KOMENTAR