Nationalgeographic.co.id—Leto adalah Titan dan ibu dari Dewa Apollo serta Artemis dalam mitologi Yunani. Anak kembar Leto merupakan buah dari hubungan asmaranya dengan Zeus. Dikisahkan, untuk menghindari kemarahan Hera, Leto terpaksa melahirkan di pulau Delos yang terpencil dan tandus.
Tidak terlibat dalam banyak hal lain dalam mitos, sang dewi memiliki beberapa tempat suci yang didedikasikan untuknya. Salah satunya adalah Letoon di Xanthos di selatan Turki saat ini.
Leto juga kerap muncul dalam seni Yunani, terutama adegan yang menunjukkan dia bersama anak-anaknya yang terkenal. Bagi orang Romawi, ibu Artemis dan Apollo ini dikenal sebagai Latona.
Kelahiran Apollo dan Artemis
Leto adalah putri dari Coeus dan Phoebe. Bersama Zeus, Leto memiliki putra putri kembar, Apollo dan Artemis. Apollo dan Artemis menjadi dewa dewi penting dalam mitologi Yunani maupun Romawi.
Raja dewa Olympus, Zeus, mengubah dirinya dan Leto menjadi burung puyuh sebelum mereka berpasangan. Leto melahirkan keturunannya di Pulau Delos.
Zeus dikenal memiliki banyak pasangan dan ini membuat istri utamanya, Hera, murka dan cemburu. Leto pun menjadi sasaran kemarahan sang dewi.
Untuk melarikan diri dari murka Hera, Leto terpaksa melakukan perjalanan jauh dan luas melintasi Laut Aegea. Sebagian besar negara kota terlalu takut untuk memberikan bantuan untuk Leto. Pasalnya, Hera telah memberikan peringatan keras tentang konsekuensi yang mengerikan jika ada yang membantu saingan asmaranya itu.
“Dalam beberapa versi, Leto terus menerus dikejar ular piton yang dikirim oleh Hera,” tulis Mark Catrwright di laman World History Encyclopedia.
Akhirnya, Leto memilih satu-satunya pilihannya. Itu adalah Pulau Delos yang kecil dan tandus. Dalam beberapa versi mitos di mitologi Yunani, Zeus meminta saudaranya Poseidon untuk menciptakan pulau itu dengan dorongan trisulanya.
Leto dibantu selama persalinan yang sulit oleh Eileithyia, dewi persalinan setelah dia dipanggil dari Gunung Olympus. Persalinan selama 9 hari itu sangat merepotkan sehingga Leto harus memegang pohon palem dan pohon zaitun untuk mendapatkan dukungan.
Source | : | World History Encyclopedia |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR