Selain itu, praktik endokanibalisme telah dikritik sebagai pelanggaran martabat dasar manusia dan penghormatan terhadap orang mati. Dikatakan bahwa memakan daging almarhum adalah tindakan yang merendahkan dan tidak sopan.
Menariknya, jika menilik sejarahnya, bagi orang-orang Wari' di Brasil bagian barat, endokanibalisme adalah tindakan welas asih di mana sisa-sisa panggang sesama Wari' dikonsumsi di kamar mayat.
"Idealnya, affine (kerabat karena perkawinan) akan memakan seluruh jenazah, dan menolak praktik tersebut akan menyinggung anggota keluarga langsung," tambah Andrei.
Bagaimanapun, endokanibalisme dengan wabah yang disebabkannya masih menjadi kontroversi terkait etika maupun medis. Saat ini tidak ada pengobatan untuk menyembuhkan atau bahkan pengobatan untuk mengendalikan kuru.
Meski sulit dikendalikan, terdapat banyak program yang didanai oleh universitas dan lembaga nasional, seperti National Institute of Neurological Disorders and Stroke (NINDS) untuk berupaya mengendalikan kuru.
Source | : | History of Yesterday |
Penulis | : | Galih Pranata |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR