Selama Periode Klasik, imam besar dan pemimpin masyarakat, yang juga menjabat sebagai penguasa, mulai muncul di antara mereka.
Dewa utama Maya adalah sebagai berikut; Hunab ku (Tuhan Utama, pencipta segalanya), Itzamná (Dewa kebijaksanaan), Ixchel (Dewi kesuburan dan air), Yum Kaax (Dewa pertanian), Kauil (Dewa api dan obat-obatan), Kukulkan (Dewa air dan angin).
Pakaian Maya sederhana, dengan dominasi katun dan kain panjang, seperti rok, untuk wanita. Sementara itu, para pria mengenakan sejenis celana dalam yang disebut "pati", yang membuat tubuh mereka terbuka.
Para bangsawan menghiasi pakaian mereka dengan sulaman batu dan bulu hiasan. Selain itu, mereka mengenakan hiasan kepala, ikat pinggang, dan aksesori mewah lainnya yang membedakan mereka dari kelas sosial yang lebih rendah.
Arsitektur Sejarah Peradaban Maya
Bangsa Maya meninggalkan sebuah karya arsitektur penting, salah satu yang terbesar di dunia pramodern. Mereka membangun istana, kuil piramida, ruang upacara dan olahraga. Selain itu, mengembangkan struktur yang selaras untuk pengamatan astronomi.
Namun, di kota mereka tidak ada desain perkotaan yang formal. Bahkan, populasinya tumbuh tidak beraturan, dari luar hingga ke pedalaman. Di tengah kota terdapat bangunan administrasi dan seremonial, dikelilingi oleh bangunan tempat tinggal.
Bangunannya menggunakan teknologi Neolitik, dengan batu dan bahan lainnya. Melalui teknik pasangan bata mereka dapat memanfaatkan unsur-unsur yang tersedia di sekitar.
Astronomi Penginggalam Sejarah Peradaban Maya
Peninggalan Maya penting lainnya berkaitan dengan ketelitian mereka dalam melihat langit dan merekam pengamatan astronomi di sekitar Matahari, Bulan, Venus, dan bintang.
Menurut kepercayaan mereka, alat ramalan bisa diperoleh dari langit. Artinya, para pendeta merenungkan siklus astronomi masa lalu dan menghubungkannya dengan peristiwa yang dapat berulang, sehingga merumuskan ramalan.
Meskipun tidak memiliki niat ilmiah yang jelas, bangsa Maya berhasil mengukur siklus Venus 584 hari dengan margin kesalahan hanya dua jam, karena mereka juga memiliki pemahaman matematika yang kuat.
Akhir dari Peradaban Maya
Salah satu teori menetapkan berakhirnya sejarah peradaban Maya adanya pertumbuhan demografis yang besar dan kebutuhan pangan yang meningkat, sumber daya alam habis serta periode kekeringan yang lama.
Di sisi lain, teori yang berbeda menyebut bahwa suku-suku yang menyerang dari utara melemahkan bangsa Maya. Budaya Spanyol, dengan penaklukan Amerika, adalah yang akhirnya menghancurkan budaya Maya, yang sudah menurun.
Source | : | Historical Eve |
Penulis | : | Hanny Nur Fadhilah |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR