Nationalgeographic.co.id – Sejarah peradaban Maya adalah salah satu peradaban paling menonjol di seluruh Amerika asli. Lalu bagaimana asal-usul hingga kebudayaan mereka bisa musnah?
Bangsa Maya meninggalkan serangkaian reruntuhan penting dan warisan budaya yang mengilhami budaya selanjutnya, yang sebagian masih bertahan.
Mereka dikenal dengan berbagai aspek budaya maju. Misalnya, penemuan satu-satunya sistem penulisan lengkap di Amerika pra-Columbus, dan mengembangkan pengetahuan seni, arsitektur, matematika, astronomi, dan ekologi mereka sendiri.
Selama masa kejayaannya, mereka adalah budaya dominan di seluruh wilayah.
Mereka menguasai sebagian besar wilayah Mesoamerika dan mempertahankan hubungan pertukaran yang dinamis dengan budaya tetangga lainnya, seperti Olmec atau Mixtec.
Bangsa Maya adalah orang Mesoamerika, yaitu mereka berkembang di wilayah budaya Mesoamerika, salah satu dari enam tempat lahir peradaban manusia di planet kita. Wilayah ini membentang dari pusat Meksiko saat ini hingga Amerika Tengah.
Bangsa Maya datang untuk mencakup tenggara Meksiko, semua Yucatan, Guatemala, dan Belize, wilayah barat wilayah El Salvador dan Honduras saat ini.
Mereka mengenal Teluk Meksiko, Pantai Karibia, dan Samudra Pasifik. Dengan kata lain, mereka menguasai sekitar sepertiga dari total wilayah Mesoamerika.
Sejarah peradaban maya berlangsung selama hampir 3500 tahun. Kota-kota pertamanya muncul hampir 4.000 tahun yang lalu, dan hilangnyanya sebagai budaya independen terjadi karena perjumpaannya dengan penakluk Eropa.
Semua ini terbagi tiga periode besar, yaitu: Periode praklasik (2000 SM hingga 250 M). Sisa-sisa pertama bangsa Maya dan pemukiman pertama terjadi di sepanjang jalur Pasifik dan kemudian Atlantik.
Periode Klasik (250-900 M). Pada periode ini ada kebangkitan budaya Maya, hanya sebanding dengan yang dialami oleh Eropa setelah Abad Pertengahan, atau mungkin berkembangnya Yunani kuno.
Pusat-pusat upacara besar seperti Chichen-Itza dan Uxmal muncul. Hal ini juga merupakan periode perang besar dan berdarah, yang memungkinkan naik turunnya berbagai sistem monarki.
Source | : | Historical Eve |
Penulis | : | Hanny Nur Fadhilah |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR