Rencana yang mereka buat adalah Operasi Kemudi yang merupakan invasi skala kecil untuk merebut pelabuhan Dieppe di Prancis. Operasi ini nyatanya gagal membawa keberhasilan.
Operasi misi ini invasi skala penuh Sekutu membuka Front Kedua. 19 Agustus 1942, operasi militer dari Inggris melancarkan serangan yang rumit ke Dieppe, termasuk penerjunan parasut, tank, infanteri, pembom, dan angkatan laut.
Rupanya, Nazi Jerman telah mempersiapkan diri dengan baik. Sejarah Perang Dunia II mencatat, mereka mempersiapkan bunker, artileri, dan senapan mesin untuk menanti Sekutu.
AL dan AU Inggris menarik diri dari rencana ini dengan memindahkan terjun payung. Pertempuran juga tidak melibatkan serangan udara dan artileri dari AL.
Agar tidak terlihat seperti serangan Inggris, tetapi juga Sekutu, militer menghidupkan Operasi Jubilee.
Operasi ini menambahkan kekuatan sedikit dari AD AS—hanya 50 orang—untuk menyerang pasukan musuh dan membuktikan bahwa ini adalah invasi Sekutu.
Jerman justru dengan cepat mengalahkan gelombang penyerang pertama Operasi Dieppe yang berisi pasukan komando Inggris dan Rangers Amerika.
Serangan itu membuat separuh dari penyerang Operasi Dieppe tewas, terluka, atau tertangkap Jerman.
Konyolnya, Inggris hanya punya 1.075 tentara. Mayoritas pasukan justru dari Kanada sebesar hampir 5.000 pasukan. Hal itu disebabkan tentara Inggris lebih banyak beroperasi di Afrika Utara dan Asia. Yang ada di Inggris ternyata adalah serdadu Kanada untuk mencegah invasi Jerman menyeberangi selat.
Dengan demikian, Inggris dengan bodohnya tidak mendaratkan pasukan yang cukup untuk memenangkan pertempuran.
Kebodohan pengerahan tentara ini pun berlanjut, termasuk Operasi D-Day (Pendaratan Normandia) yang membuat Sekutu unggul.
Sekutu di Inggris juga belum punya sumber daya yang cukup untuk mempertahankan wilayahnya. Mereka justru menyerang Dieppe dengan persiapan yang sebenarnya kurang dan tidak menguntungkan.
Hal ini juga terbukti bagaimana Inggris sempat dibombardir Jerman sebelumnya dalam Serangan Kilat (Blitzkrieg).
Kebodohan dari operasi Dieppe dalam sejarah Perang Dunia II yang lainnya adalah Sekutu tidak membuat perhitungan.
Angkatan Darat Jerman pada tahun 1942 sedang berada di puncak kejayaannya, walau tiga tahun pertempuran berdarah di Rusia, Afrika Utara, dan berbagai tempat lainnya, justru tidak membuatnya lelah.
Bagaimanapun, perang di masa apa pun dan untuk tujuan apapun adalah hal yang konyol, sekaligus sia-sia dalam peradaban manusia. Bukankah dunia bisa menjadi lebih berarti dengan hidup yang damai?
Penulis | : | Afkar Aristoteles Mukhaer |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR