Nationalgeographic.co.id - Direbutnya kota Yerusalem oleh pasukan Salib Kristen pada tahun 1099 dianggap menjadi akhir Perang Salib pertama. Pembantaian Yahudi dan Muslim Yerusalem terjadi, dan diperkirakan setidaknya 10.000 atau bahkan 75.000 penduduk kota Yerusalem terbunuh dalam peristiwa tersebut.
Menurut catatan World History Encyclopedia, pada bulan Desember 1098 tentara salib bergerak maju ke Yerusalem. Pasukan Salib telah merebut beberapa kota pelabuhan Suriah dalam perjalanan mereka.
Mereka akhirnya tiba di tujuan akhir mereka pada tanggal 7 Juni 1099. Dari pasukan besar yang telah meninggalkan Eropa sekarang hanya ada sekitar 1.300 kesatria dan sekitar 12.500 infanteri.
Mereka terus bergerak untuk mencapai apa yang seharusnya menjadi tujuan utama Perang Salib. Dengan dilindungi oleh tembok besar dan kombinasi parit dan jurang, Yerusalem akan menjadi sasaran militer yang sulit untuk ditembus.
Untungnya, sejumlah kapal Genoa tiba pada saat yang tepat dengan membawa kayu, yang digunakan untuk membuat dua menara pengepungan, ketapel, dan pendobrak.
Terlepas dari senjata-senjata ini, para pasukan Muslim terus menahan pengepungan, meskipun garnisun Muslim sangat enggan untuk menerobos dan menyerang balik para pengepung.
Pasukan Muslim mungkin puas duduk dan menunggu bantuan yang dijanjikan dari Mesir.
Kemudian, pada pertengahan Juli, Godfrey of Bouillon memutuskan untuk menyerang apa yang menurutnya tampak seperti bagian tembok yang lebih lemah.
Mereka mendirikan menara pengepungan di bawah naungan kegelapan dan mengisi sebagian parit, Tentara Salib berhasil mencapai jarak yang semakin dekat dengan tembok.
Dengan Godfrey memimpin dari depan, para penyerang meningkatkan pertahanan dan berhasil memasuki Kota Yerusalem pada tanggal 15 Juli 1099.
Pembantaian massal Muslim dan Yahudi terjadi, meskipun angka 10.000 atau bahkan 75.000 terbunuh, angka ini masih menjadi perdebatan. Sementara sumber kontemporer menyebutkan angka 3.000 dari kemungkinan 30.000 penduduk kota.
Dalam sebulan, pasukan besar Mesir datang untuk merebut kembali kota itu, tetapi mereka dikalahkan di Ascalon.
Source | : | World History Encyclopedia |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR