Hal itu mencerminkan kecenderungan orang dewasa muda kembali tinggal dengan orang tua mereka dalam situasi penurunan ekonomi.
Eksperimen hewan juga menunjukkan bagaimana masa pubertas membuat mereka menjadi lebih toleran terhadap risiko.
Tikus muda yang dibesarkan dengan pola makan bergizi, mendapatkan makanan yang sama dengan induknya. Mereka akan dengan sengaja memilih untuk makan makanan yang kurang enak, atau bahkan makanan yang membuat mereka sakit.
Tujuannya agar cocok dengan sekelompok teman sebayanya, dan tikus remaja minum lebih banyak alkohol di antara teman sebayanya daripada ketika mereka melakukannya sendiri.
Namun saat berkelompok, banyak hewan—termasuk ikan, kijang, dan kelelawar—ketika pemangsa mengintai malah akan mendekati pemangsa.
Kelompok itu mungkin memiliki alasan yang sama dengan pengemudi baru setelah mendapatkan lisensi mengemudi. Pengemudi baru lebih baik tidak diizinkan mengemudi dengan teman mereka di dalam mobil untuk jangka waktu tertentu.
"Meskipun kita harus berhati-hati dalam memproyeksikan bias dan penilaian kita sendiri pada hewan lain, menyelidiki hubungan antara manusia dan kerabat liar mereka dapat menyatukan dan dapat membantu kita memahami tantangan kita sendiri," kata Natterson-Horowitz.
"Ini benar-benar mengakui bahwa perjuangan apa pun yang mungkin Anda alami, ada hewan dan kisah evolusi di belakang mereka."
Menurutnya, masa remaja sebenarnya memiliki fungsi penting, yaitu untuk membantu hewan bertahan hidup dan berkembang di masa dewasa. "Perjuangan (hewan) tidak persis sama seperti manusia, tetapi ada beberapa kesamaan yang cukup luar biasa dalam apa yang mereka alami," katanya.
Source | : | Live Science |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR