Aaron Sandel, seorang antropolog biologi dan ahli primata di University of Texas di Austin, menerbitkan sebuah makalah yang menunjukkan masa pubertas pada simpanse.
Simpanse muda yang mengalami masa pubertas, mengalami percepatan pertumbuhan yang membuat mereka canggung saat menyesuaikan diri dengan tubuh baru mereka.
Pada saat yang sama, para remaja ini belajar untuk berintegrasi ke dalam populasi sosial dewasa.
Mereka mulai menghabiskan lebih sedikit waktu dengan induk mereka dan lebih banyak waktu dengan teman sebaya mereka, termasuk lawan jenis.
Simpanse jantan muda tidak agresif selama periode ini. Ia malah tunduk pada bimbingan simpanse dewasa yang lebih tua yang berfungsi sebagai mentor dan mengajari mereka isyarat sosial.
"Ini adalah periode di mana Anda benar-benar memperhatikan apa yang akan memberi Anda status dan Anda benar-benar memperhatikan apa artinya menjadi dewasa," kata Sandel.
Para ilmuwan juga telah mendokumentasikan bentuk-bentuk masa pubertas di dunia hewan yang menyoroti seberapa umum periode ini.
Christine Ribic, seorang ahli ekologi lanskap di University of Wisconsin-Madison, menemukan bahwa burung padang rumput muda melawan tren ketika masa pubertas.
Ketika burung mencapai remaja, mereka mendapatkan cacing dari induknya selama mungkin. Akan tetapi, setelah beranjak remaja, mereka akan terbang mencari makan sendiri.
Namun meskipun sudah belajar terbang, burung-burung muda tidak selalu mandiri.
Peneliti lain telah mencatat bahwa, dalam tahun-tahun yang sulit, penguin-penguin muda Gentoo (Pygoscelis papua) kembali kepada orang tua mereka untuk mendapatkan bantuan.
Source | : | Live Science |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR