Senjata Samurai
Senjata paling terkenal yang diasosiasikan dengan samurai adalah katana, pedang melengkung. Katana tidak pernah dipakai tanpa pedang pendampingnya—wakizashi, senjata yang lebih pendek dengan bilah yang lebih lebar.
Bersama-sama kedua pedang itu disebut sebagai daisho, yang berarti "besar dan kecil". Kata dai (besar) melambangkan katana dan kata sho (kecil) melambangkan wakizashi.
Para pandai besi yang menciptakan katana untuk samurai secara luas dianggap sebagai salah satu pembuat pedang terbaik dalam sejarah. Salah satu masalah terbesar dalam membuat pedang adalah menjaganya tetap tajam.
Senjata yang dibuat dengan logam keras akan mempertahankan ujungnya tetapi akan rapuh dan lebih mudah patah. Pandai besi Jepang memecahkan masalah ini dengan mengontrol jumlah karbon dalam baja tamahagane dengan sangat hati-hati.
Saat mereka memanaskan dan mendinginkan logam selama proses, mereka melipatnya berkali-kali untuk membuat banyak lapisan. Hasilnya terkenal di seluruh dunia karena kekuatan dan ketajamannya.
Selain pedang dan busur, samurai menggunakan berbagai senjata tiang (senjata berbilah yang dipasang pada tiang panjang). Salah satu lengan tiang Jepang yang lebih umum adalah naginata, yang terdiri dari bilah tajam sepanjang 2 hingga 4 kaki (0,6 hingga 1,2 meter) yang dipasang pada batang kayu sepanjang 4 hingga 5 kaki (1,2 hingga 1,5 meter).
Jangkauan ekstra yang diberikan oleh senjata-senjata ini memungkinkan infanteri menahan penyerang atau melakukan serangan pertama sebelum penyerang dengan pedang dapat menjangkau mereka. Mereka juga sangat efektif melawan lawan yang dipasang.
Pada abad ke-16, para pedagang Eropa tiba di Jepang untuk pertama kalinya. Jepang membayar sejumlah besar untuk Portugis arquebuses, sejenis senjata korek api, dengan cepat belajar memproduksi senjata itu sendiri secara massal.
Meskipun senjata itu tidak secara tradisional dikaitkan dengan samurai Kekaisaran Jepang, itu adalah pengaruh besar pada peperangan Jepang sejak saat itu.
Serangan jarak jauh menjadi lebih umum, dan samurai didorong untuk membawa senjata yang tidak dapat diandalkan. Pedang yang lebih bisa dipercaya hanya dibutuhkan untuk pertarungan jarak dekat.
Penulis | : | Hanny Nur Fadhilah |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR