Ternyata masih banyak yang sangat ingin melakukan perjalanan ke tanah suci Yerusalem dan membantu merebut kembali tanah suci Yersalem.
Alasannya mungkin karena ada rasa frustrasi di kalangan rakyat biasa. Sementara tujuan utama merebut kembali Kota Suci masih belum tercapai.
Mereka frustasi karena harus dibebani pajak yang besar. Mereka juga harus berkorban untuk melengkapi perbekalan Pasukan Salib berulang kali.
Pada 1212 M, sebuah gerakan aneh bermunculan yang memperoleh status legendaris. Ribuan anak dihimpun menjadi 'Pasukan Anak', dan mereka berangkat ke Timur Tengah.
Mereka berpikir bahwa mereka dapat melakukan jauh lebih baik daripada orang dewasa dalam mengalahkan Peradaban Islam. Namun perjalanan Pasukan Anak ini malah menjadi tragedi dan mereka dijual menjadi budak.
Stefanus dan Nikolaus
Pada musim semi 1212, di wilayah Vendôme di Prancis, sekelompok pemuda mengaku mendapat wahyu yang mendorong mereka untuk berangkat dan melawan Peradaban Islam. Tujuannya, demi merebut kembali tanah suci Yerusalem.
Pemimpin mereka adalah Stephen dari Cloyes, seorang gembala. Dan seorang bocah Jerman, Nicholas dari Cologne,
Menurut legenda, István telah mendekati raja Philip II dari Prancis (memerintah 1180-1223 M). Ia mengklaim, suatu hari saat menggembalakan ternaknya, secara ajaib menerima sepucuk surat dari tangan Yesus Kristus.
Surat itu menginstruksikan Stephen untuk pergi dan memberitakan Perang Salib, mengumpulkan pengikut kemanapun dia pergi.
Raja menolak klaim ini dan Stephen juga, tetapi anak laki-laki itu, tidak terpengaruh. Ia tetap melakukan tur pengabaran di wilayah itu dan dia mulai mengumpulkan banyak pengikut, yang sebagian besar adalah anak-anak.
Juga pada tahun 1212, sekelompok anak muda berkumpul di wilayah Cologne di Jerman. Seperti di Prancis utara, Negara-Negara Dataran Rendah dan Rhineland.
Source | : | World History Encyclopedia |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR