Incitatus berarti bergerak cepat. Sejarawan David Woods menyatakan bahwa nama itu dimaksudkan sebagai penghinaan yang ditujukan kepada satu konsul, Asinius Celer. Asinius Celer berarti keledai cepat.
Lelucon Caligula sang pelawak telah ditafsirkan sebagai fakta sejarah Romawi.
Pesta untuk sang kuda
Caligula sangat jauh berbeda jika dibandingkan dengan pendahulunya dalam sejarah Romawi. Contohnya Augustus yang menganggap dirinya sebagai politisi alih-alih raja atau kaisar. Penggantinya, Tiberius, mencoba menolak sebanyak mungkin penghargaan monarki.
Caligula, di sisi lain, adalah seorang pria muda yang riuh di usia pertengahan dua puluhan. Dia ingin bereksperimen dengan peluang yang dimiliki berkat posisinya. Caligula mengadopsi upacara dan pakaian yang lebih sesuai dengan raja-raja timur. Singkatnya, Caligula ingin menjadi—dan terlihat sebagai—seorang raja.
Pemuda Romawi menyukai pacuan kuda. Caligula mencurahkan perhatian pada Incitatus. Ia mengadakan pesta untuk teman-temannya di istal besar kuda. Di sana, Incitatus adalah tuan rumahnya.
Caligula tidak cocok dengan aristokrat Romawi, yang ingin kaisar menghormati mereka dan institusi Republik seperti konsul.
Kita dapat dengan mudah membayangkan Caligula dan teman minumnya mencerca konsul yang yang seperti “kedelai”. Lalu kaisar mungkin menyatakan bahwa Incitatus akan segera bergabung dengan barisan konsul.
Kaisar yang menciptakan banyak musuh dalam sejarah Romawi
Menurut penulis biografinya Suetonius, Caligula percaya dirinya sebagai dewa dan sering berkata: "Ingatlah bahwa saya memiliki hak untuk melakukan apa pun kepada siapa pun." Ia kerap mempermalukan para senator dengan membuat mereka berlari di belakangnya. Juga memaksa mereka bertarung demi kesenangannya.
Suetonius menulis, "Ketika para konsul lupa mengumumkan hari lahirnya, dia menggulingkan mereka. Juga meninggalkan negara bagian itu selama tiga hari tanpa hakim tertinggi."
Caligula menghabiskan banyak uang selama masa pemerintahannya, baik untuk proyek penting maupun proyek sembrono. Sang kaisar tidak ragu untuk menggunakan segala macam tipu daya dan pemerasan untuk mendanai pengeluarannya yang berlebihan.
Source | : | Ancient Origins |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR