Augustus bahkan menyiapkan panggung untuk pertumbuhan dan kemakmuran selama berabad-abad.
Jika Aleksander hidup lebih lama, dia mungkin bisa mencapai prestasi serupa, membangun kerajaan yang kuat dan stabil.
Sukses pemerintahan Aleksander IV dari Makedonia
Jika Aleksander Agung hidup lebih lama, putranya bisa memimpin Kerajaan Makedonia. Aleksander IV memang menjadi raja, tapi ia bak boneka yang dimanfaatkan oleh jenderal ayahnya.
Pada kenyataannya, kerajaan dikendalikan oleh para jenderal Aleksander, yang dikenal sebagai diadochi (penerus). “Para diadochi terpecah menjadi faksi dan memperebutkan kekuasaan,” tulis Mirjana Uzelac di laman The Collector.
Salah satu kegagalan terbesar Aleksander adalah kegagalannya untuk membangun rencana suksesi yang jelas untuk kerajaannya.
Hal ini menyebabkan perebutan kekuasaan di antara para jenderalnya, yang dikenal sebagai Perang Diadochi.
Mereka bersaing untuk menguasai berbagai wilayah kerajaan. Ketidakstabilan dan pertikaian ini menyebabkan fragmentasi kerajaan.
Namun, jika Aleksander hidup lebih lama, dia mungkin dapat menetapkan garis suksesi yang jelas untuk putranya, Aleksander IV.
Bila itu dilakukan, maka bisa membantu mencegah perebutan kekuasaan yang terjadi setelah kematiannya. Bukan tidak mungkin jika Aleksander IV bisa meniru jejak ayahnya.
Kekaisaran Romawi mungkin tidak akan berkembang
Bila Kerajaan Makedonia yang bertahan lebih lama di bawah Aleksander Agung, Kekaisaran Romawi mungkin tidak akan berkembang.
Source | : | The Collector |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR