Sementara daratan Eropa mengalami fase dingin yang sama, yang mungkin menyebabkan es di utara, lapisan es maju ke selatan.
Para peneliti juga menentukan bahwa telah terjadi aliran air dingin secara terus-menerus mulai sekitar 1,13 juta tahun yang lalu. Aliran itu mereka tafsirkan sebagai air lelehan dari disintegrasi lapisan es Eropa saat benua menghangat.
Planet kita telah melewati banyak fase dingin dan hangat, dan garis waktu konvensional menunjukkan bahwa zaman es mencapai puncaknya sekitar 900.000 tahun yang lalu, kata Tzedakis.
Meskipun ada saran tentang periode dingin yang lebih awal sekitar 1,1 juta tahun yang lalu, tidak ada bukti kuat sebelumnya, katanya.
Alasan utama pendinginan tampaknya bersifat astronomis. Terjadi karena pengaruh gravitasi Jupiter dan berarti bahwa orbit Bumi pada waktu itu kira-kira melingkar mengelilingi matahari.
Kondisi itu adalah suatu keadaan yang terkait dengan fase pendinginan lain di iklim planet kita, kata Tzedakis.
Periode itu juga ditandai dengan penurunan yang signifikan dalam tingkat karbon dioksida gas rumah kaca di atmosfer Bumi.
Akan tetapi, apakah itu penyebab pendinginan atau konsekuensinya tidak diketahui, katanya.
Sangat dingin
Hasil penelitian baru ini juga memberikan rekonstruksi terperinci, yang dilakukan oleh rekan penulis studi Axel Timmermann.
Timmermann adalah seorang ilmuwan iklim di Institute for Basic Science di Korea Selatan. Ia mengungkapkan bahwa pendinginan ekstrem akan membuat Eropa terlalu dingin untuk manusia pertama di Eropa.
Hawa dingin akan mempersulit mereka untuk menemukan makanan, karena lebih sedikit tumbuhan dan hewan yang memakannya akan bertahan. Selain itu, manusia pertama di Eropa sendiri tidak cocok untuk cuaca dingin.
Source | : | Live Science,Science |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari, program KG Media yang merupakan suatu rencana aksi global, bertujuan untuk menghapus kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan melindungi lingkungan.
KOMENTAR