Nationalgeographic.co.id—Misi Iwakura adalah sebuah ekspedisi diplomatik yang akan menjembatani Timur dan Barat, membentuk arah masa depan Kekaisaran Jepang.
Setelah Restorasi Meiji, Kekaisaran Jepang berambisi memulai perjalanan yang luar biasa untuk memodernisasi dan mengubah dirinya menjadi kekuatan global.
Dihimpun di bawah kepemimpinan negarawan Tomomi Iwakura, delegasi visioner ini berkelana ke seluruh dunia, menyerap wawasan dan pelajaran berharga dari negara-negara paling maju di dunia. Lalu, apa dampak abadi Misi Iwakura terhadap masyarakat Kekaisaran Jepang dan posisinya di panggung dunia?
Ketika Jepang terjebak di antara dua dunia
Selama paruh kedua abad ke-19, Kekaisaran Jepang berada dalam keadaan transisi yang cepat. Negara baru-baru ini muncul dari periode isolasi yang dipaksakan sendiri, yang dikenal sebagai Sakoku, yang telah berlangsung selama lebih dari dua abad.
Pada tahun 1868, Restorasi Meiji menandai berakhirnya Keshogunan Tokugawa dan dimulainya era baru, ketika Kaisar Meiji mendapatkan kembali kekuasaan politiknya, memulai serangkaian reformasi besar-besaran yang ditujukan untuk memodernisasi Jepang.
Restorasi Meiji didorong oleh kesadaran bahwa Kekaisaran Jepang telah tertinggal dari kekuatan Barat, baik secara teknologi maupun ekonomi.
Kedatangan Komodor Amerika Matthew Perry pada tahun 1853 dan "Kapal Hitam" berfungsi sebagai peringatan, yang menggambarkan potensi ancaman yang ditimbulkan oleh imperialisme Barat.
Para pemimpin Kekaisaran Jepang berusaha untuk belajar dari Barat dan mengadopsi kemajuannya untuk melindungi kedaulatan mereka dan mencapai kesetaraan dengan negara-negara terkemuka dunia.
Periode modernisasi dan westernisasi yang cepat ini membuat Jepang bersemangat untuk merangkul ide, institusi, dan teknologi baru. Industrialisasi, pendidikan, dan reformasi militer menjadi prioritas utama, dengan pemerintah Jepang berusaha meniru kesuksesan negara-negara Barat.
Misi Iwakura dipahami sebagai komponen penting dari proses transformatif ini – perjalanan diplomatik yang akan memungkinkan para pemimpin Jepang untuk memperoleh pengetahuan langsung tentang kemajuan Barat, membangun hubungan diplomatik, dan mengidentifikasi metode modernisasi yang paling efektif untuk diikuti Jepang.
Misi Iwakura dibentuk di bawah kepemimpinan Tomomi Iwakura, seorang negarawan terkemuka dan tokoh berpengaruh dalam pemerintahan Meiji.
Penulis | : | Hanny Nur Fadhilah |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR