Selain itu, pemerintah Jepang mendukung pertumbuhan industri dalam negeri, dengan fokus khusus pada pembuatan kapal, tekstil, dan produksi baja. Upaya ini meletakkan dasar bagi kebangkitan Jepang sebagai kekuatan industri.
Misi Iwakura memungkinkan Jepang untuk membangun dan memperkuat hubungan diplomatik dengan negara-negara Barat, menumbuhkan niat baik dan saling pengertian.
Meskipun misi tersebut tidak dapat merundingkan kembali perjanjian yang tidak setara selama perjalanan mereka, hubungan yang mereka bangun dan pelajaran uang dipelajari dalam diplomasi nantinya terbukti berperan penting dalam upaya Jepang untuk merevisi perjanjian ini dan menegaskan dirinya sebagai kekuatan utama di panggung dunia.
Permusuhan dan Kontroversi
Misi Iwakura memberikan kontribusi yang signifikan terhadap modernisasi Jepang dan kebangkitan negara tersebut sebagai kekuatan global, misi ini bukannya tanpa tantangan dan kontroversi.
Saat itu, tidak semua orang di Jepang mendukung misi atau tujuannya. Beberapa faksi konservatif di dalam negeri, khususnya kelas samurai, menolak modernisasi yang cepat dan adopsi ide dan teknologi Barat.
Mereka takut menerima Westernisasi akan merusak budaya dan nilai-nilai tradisional Jepang.
Selain itu, ketidakhadiran tokoh politik utama selama misi tersebut, termasuk Tomomi Iwakura dan Hirobumi Ito, menyebabkan kekosongan kekuasaan di pemerintahan Jepang. Hal ini menyebabkan pergolakan dan ketidakstabilan internal, dengan faksi-faksi yang bersaing untuk mendapatkan pengaruh dan kendali.
Perdebatan Seikanron, sebuah isu kontroversial mengenai apakah Jepang harus menginvasi Korea, semakin intensif selama ketidakhadiran misi tersebut, semakin menyoroti tantangan politik yang dihadapi negara tersebut selama periode ini.
Salah satu tujuan utama Misi Iwakura adalah untuk merundingkan kembali perjanjian yang tidak seimbang yang telah ditandatangani dengan negara-negara Barat.
Namun, para delegasi tidak dapat membuat kemajuan yang signifikan di bidang ini selama perjalanan mereka. Kekuatan Barat enggan untuk merevisi perjanjian tersebut, dan upaya diplomatik Jepang terhalang oleh kurangnya posisi internasional negara tersebut pada saat itu.
Butuh beberapa tahun lagi upaya diplomatik dan kekuatan Jepang yang tumbuh sebagai negara modern sebelum perjanjian yang tidak setara akhirnya direvisi.
Hasilkan Energi Melimpah dari Tenaga Angin, Skotlandia Siap Ekspor Hidrogen Besar-besaran
Source | : | britannica,nippon.com |
Penulis | : | Hanny Nur Fadhilah |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR