Mereka merawat, bermain, dan beristirahat bersama, bahkan saling menyusui anak kucing dan membantu saat melahirkan. Ini menunjukkan interaksi sosial yang erat dan dukungan antara anggota kelompok kucing tersebut.
Sifat suka berteman ini tidak seperti perilaku kucing liar Afrika atau spesies kucing lainnya, kecuali Raja Hutan.
Kesamaan evolusioner dari kedua spesies ini meluas ke cara mereka saling menyapa. Untuk menandakan niat bersahabat, seekor kucing yang mendekat mengangkat ekornya ke atas, suatu sifat yang dimiliki oleh singa dan tidak ada di spesies kucing lainnya.
Seperti yang diketahui oleh siapa pun yang pernah hidup dengan kucing, mereka juga menggunakan pesan "Saya ingin berteman" ini kepada orang-orang. Pesan itu menunjukkan bahwa mereka memasukkan kita ke dalam lingkaran sosial mereka.
Jelas, beberapa perubahan evolusioner yang dilakukan kucing rumahan adalah perubahan yang tepat untuk menyusup ke dalam hati dan rumah manusia.
Bagaimana mereka melakukannya? Kita dapat menjelajahi pertanyaan ini dalam buku "The Cat's Meow: How Cats Evolved from the Savanna to Your Sofa" yang ditulis ahli biologi evolusioner, Jonathan B. Losos.
Mengapa kucing liar Afrika?
Kucing besar – seperti singa, harimau, dan puma – adalah selebriti yang menarik perhatian di dunia hewan. Namun dari 41 spesies kucing liar, sebagian besar berukuran sebesar kucing rumahan.
Hanya sedikit orang yang pernah mendengar tentang kucing berkaki hitam atau kucing merah Kalimantan, apalagi kucing kodkod, oncilla, atau kucing marmer.
Jelas, pihak kucing kecil dalam keluarga kucing membutuhkan lebih banyak perhatian dan representasi positif, agar publik lebih menghargai dan memahami mereka.
Secara teori, salah satu dari spesies ini bisa menjadi nenek moyang kucing domestik. Akan tetapi studi DNA baru-baru ini menunjukkan dengan tegas bahwa kucing peliharaan saat ini muncul dari kucing liar Afrika. Khususnya, subspesies Afrika Utara, Felis silvestris lybica.
Mengingat banyaknya kucing kecil, mengapa kucing liar Afrika Utara lah yang melahirkan teman serumah kita?
Singkatnya, itu adalah spesies yang tepat, di tempat yang tepat, dan pada waktu yang tepat. Peradaban kucing dimulai di Bulan Sabit Subur sekitar 10.000 tahun yang lalu, ketika manusia pertama kali menetap di desa-desa dan mulai menanam pangan.
Daerah ini - yang mencakup bagian dari Mesir modern, Turki, Suriah, Iran, dan lainnya - adalah rumah bagi banyak kucing kecil, termasuk caracal, serval, kucing hutan, dan kucing pasir.
Namun dari jumlah tersebut, kucing liar Afrika lah yang hingga saat ini masuk ke desa-desa dan ditemukan di sekitar manusia.
Kucing liar Afrika termasuk spesies kucing yang paling ramah. Mereka dibesarkan dengan lembut, mereka bisa menjadi teman yang penuh kasih sayang.
Source | : | Live Science,The Cats Meow |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR