Nationalgeographic.co.id—Dalam mitologi Nordik, Garm adalah anjing raksasa berlumuran darah yang tinggal di pintu masuk Hel, dunia kematian. Dia biasanya digambarkan dirantai di dalam guanya, Gnipahellir.
Dalam kisah perjalanan Odin ke Dunia Bawah, anjing itu menarik rantainya dan melolong ketika dewa lewat dan memasuki alam Hel.
Prosa Edda menggambarkannya sebagai anjing terhebat dari semua anjing, sama seperti Yggdrasil adalah pohon terhebat dan Bifrost adalah jembatan terhebat. Ukuran, kekuatan, dan keganasannya sangat melegenda dalam mitologi Nordik.
Mungkin karena ciri-ciri itulah Garm sering digambarkan sebagai serigala. Namun para penyair Nordik menggambarkannya sebagai anjing pemburu atau penjaga.
Mitos yang masih ada tidak memberikan asal usul anjing tersebut atau menjelaskan mengapa dia dirantai di Gnipahellir. Berbeda dengan monster besar lainnya, kisah kelahiran dan pengikatannya tidak diceritakan.
Namun, dia terkait erat dengan salah satu makhluk mengerikan yang dibicarakan lebih detail. Hel, dewi kematian kerangka adalah salah satu anak Loki yang dibuang oleh para dewa untuk mencegah kedatangan Ragnarok.
Namun, Hel dan anjingnya memainkan peran penting dalam pertempuran terakhir para dewa. Menurut Prosa Edda salah satu tanda dimulainya Ragnarok adalah lolongan Garm. Dia akan memutuskan rantainya dan, untuk pertama kalinya, meninggalkan wilayah Hel dan memasuki Midgard.
Prosa Edda selanjutnya menciptakan peran yang lebih pasti untuk anjing neraka di akhir dunia. Dalam pertarungan antara para dewa dan musuh mereka, Tyr akan melawan Garm. Mereka saling membunuh, keduanya mati dalam pertempuran besar Ragnarok.
Dia sering dibandingkan dengan Cerberus, anjing berkepala tiga yang menjaga alam Hades dalam mitologi Yunani. Meskipun hubungan dengan anjing dan Dunia Bawah tidak hanya terjadi di Yunani, para sejarawan telah melihat persamaan tersebut sebagai kemungkinan tanda pengaruh di kemudian hari. Ada contoh lain yang diketahui tentang penulis Nordik yang dipengaruhi oleh popularitas mitologi Yunani-Romawi di era mereka.
Garm juga cocok dengan arketipe yang banyak digunakan dalam mitologi Nordik itu sendiri. Dia adalah salah satu dari banyak makhluk yang cocok dengan kiasan monster yang dirantai.
Fenrir, Nidhogg, dan bahkan Loki adalah musuh para dewa yang dirantai agar mereka tidak menjadi ancaman bagi Midgard. Meski tidak dirantai, pengusiran Hel dan Jormundgand juga sesuai dengan pola dasar ini.
Namun, Garm tidak memiliki jenis narasi yang sama seputar pemenjaraannya seperti monster-monster lainnya. Meskipun dia digambarkan sebagai orang yang berdarah-darah, tidak ada cerita yang menjelaskan mengapa para dewa menganggap dia cukup sebagai ancaman untuk merantainya di gua yang jauh.
Source | : | Mythology Source |
Penulis | : | Hanny Nur Fadhilah |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR