Ritual suci ini mengenang mitos Demeter dan Persephone, menawarkan janji kebahagiaan di dunia bawah kepada mereka yang diinisiasi ke dalam kebenaran misterius mereka.
Heracles memenuhi persyaratan keanggotaan yang digariskan oleh Eumolpus dan, pada gilirannya, dimasukkan ke dalam rahasia misteri.
Heracles melanjutkan ke tempat yang dikenal sebagai Taenarum di Laconia, Heracles memulai perjalanannya menuju dunia bawah. Melalui gua labirin berbatu, dia turun ke jurang yang dalam.
Dalam dunia bawah milik Dewa Hades, ia menemui serangkaian keajaiban, makhluk mengerikan, pahlawan gagah berani, dan makhluk halus. Perjalanannya bahkan diselingi oleh perkelahian yang menentukan.
Akhirnya, dia bertemu Hades, penguasa dunia bawah dalam mitologi Yunani. Ia menyampaikan permohonannya untuk pembebasan Cerberus.
Hades memberikan izin dengan satu syarat. Heracles harus menaklukkan makhluk tangguh itu hanya dengan kekuatannya yang luar biasa, tanpa persenjataan.
Oleh karena itu, Heracles berangkat untuk mencari Cerberus. Di gerbang Acheron, salah satu dari lima sungai di dunia ini, dia bertemu dengan penjaga pintu masuk dunia bawah yang waspada.
Heracles bergulat dengan Cerberus, lengannya menjerat ketiga kepala makhluk itu dengan cara dicekik. Heracles berjuang keras, ekor berkepala ular dari anjing tangguh tersebut berhasil melukai Heracles.
Dengan tekad yang tak tergoyahkan, dia menang atas Cerberus, memaksa monster itu untuk tunduk pada kekuatannya yang tak tergoyahkan.
Setelah tujuannya tercapai, Heracles menyerahkan Cerberus kepada Eurystheus, memenuhi tuntutan pekerjaannya.
Tidak seperti musuh lain yang merasakan kekuatan Heracles, Cerberus muncul dari pertemuan itu dengan relatif tanpa cedera, kecuali egonya yang terluka.
Dengan demikian, penjaga berkepala tiga itu dengan aman dikembalikan ke perannya, dengan waspada berdiri sebagai penjaga ambang pintu dunia bawah.
Penggambaran serupa sebenarnya juga muncul dalam berbagai mitologi di seluruh dunia. Mulai dari penduduk asli Mesoamerika hingga masyarakat Indo-European.
Arkeolog J. P. Mallory berpendapat bahwa nama Cerberus mungkin berasal dari kata Proto-Indo-Eropa *k̑érberos, yang berarti “berbintik”.
Bintik-bintik lebih merupakan ciri anjing peliharaan, bukan serigala, sehingga memperkuat gagasan bahwa hipotesis penjaga dunia bawah tanah dalam mitologi Proto-Indo-Eropa adalah seekor anjing, bukan serigala.
Namun, sulit untuk mengkonfirmasi teori tersebut karena orang-orang Proto-Indo-Eropa tidak bisa membaca. Bahasa mereka telah direkonstruksi oleh para arkeolog dengan asumsi bahwa bahasa-bahasa Indo-Eropa kemudian memiliki akar kata yang sama.
Source | : | World History Encyclopedia |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Utomo Priyambodo |
KOMENTAR