Pada akhirnya, Aleksander Agung memilih untuk menyelamatkan kerajaannya dengan mengorbankan kerajaan lain. Pada dasarnya, Aleksander perlu membayar utangnya dengan menaklukkan dan menginvasi Kekaisaran Persia Akhemeniyah. Setidaknya itu adalah investasi yang berisiko.
Seperti yang pernah dikatakan oleh intelektual awal abad ke-20 Randolph Bourne, “Perang adalah untuk kelangsungan negara.” Memang benar, karena Aleksander adalah pemimpin dan perang adalah urusannya. Oleh karena itu, balas dendam ternyata bukanlah satu-satunya motivasi Aleksander Agung untuk menyerang dan menginvasi Kekaisaran Persia Akhemeniyah.
“Sebaliknya, balas dendam hanyalah kedok untuk memperluas sarana politik guna mengisi pundi-pundinya,” Rea menambahkan lagi. Begitu Aleksander mempunyai cukup harta, dan hartanya melimpah, dia bisa melanjutkan perang yang tak henti-hentinya. Bila itu tercapai, seluruh dunia menjadi miliknya.
Peluang untuk memantapkan dominasi Makedonia atas Yunani kuno
Ada peluang bagus untuk berperang dengan Kekaisaran Persia Akhemeniyah. Saat itu, terjadi pergolakan politik di Persia karena perebutan takhta. Pemberontakan internal membuat Persia melemah. Jadi, Aleksander Agung memiliki peluang besar untuk menguasai Kekaisaran Persia Akhemeniyah.
Philip II adalah orang paling berkuasa di Yunani kuno sejak akhir tahun 346 Sebelum Masehi. Ia menuntut agar semua negara kota Yunani harus bersatu di bawah kepemimpinan Makedonia dalam perang melawan Kekaisaran Persia Akhemeniyah.
Kekaisaran Persia Akhemeniyah telah lama menjadi musuh Yunani, yaitu sejak Perang Yunani-Persia. Sisi positif politik dari kemenangan atas musuh lama Yunani kuno akan sangat besar. Kemenangan atas Persia akan memperkuat legitimasi hegemoni Raja Philip atas negara-negara kota Yunani. Hal itulah yang mengawali perang antara Makedonia dan Kekaisaran Persia Akhemeniyah yang kemudian diwarisi oleh Aleksander Agung.
Dalam waktu 12 tahun, Aleksander Agung tidak hanya menaklukkan Kekaisaran Persia Akhemeniyah. Ia juga bergerak ke timur menuju India.
Namun, ketika Alexander menaklukkan sebagian besar Asia, dia tidak pernah berbelok ke barat untuk menaklukkan Romawi dan Italia. Ia meninggal sebelum sempat menguasai Kekaisaran Romawi.
Membedah Target Ambisius Mozambik Memaksimalkan Potensi 'Blue Carbon' Pesisirnya
Source | : | Ancient Origins |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR