Kadang-kadang garis besar batu atau bangunan suci bahkan dirancang untuk meniru kontur fitur alam seperti gunung di kejauhan.
Contoh terkenal lainnya dari tembok yang menggabungkan bebatuan di bawahnya dengan mulus adalah pondok berburu Tambo Machay dan situs benteng suci Sacsayhuaman di Cuzco.
Hasil dari integrasi ini antara alam dan astronomi dalam perencanaan kota Kekaisaran Inca adalah perpaduan yang harmonis antara organik dan geometris.
Integrasi tersebut juga memberikan pesan yang jelas, bahwa seperti halnya penguasa dapat mendominasi rakyatnya, demikian pula umat manusia dapat menghormati, namun pada akhirnya mendominasi alam.
Struktur Bangungan
Bangunan Kekaisaran Inca biasanya berbentuk bangunan persegi panjang yang dikelompokkan menjadi tiga. Bangunan disusun mengelilingi halaman atau teras terbuka namun berdinding, dan ini merupakan susunan bangunan Inca yang paling umum.
Struktur bangunan seperti itu disebut sebagai kancha dan berfungsi sebagai gedung administrasi, bengkel, kuil, akomodasi atau campuran dari semuanya.
Bangunan yang sangat besar dikenal sebagai kallanka dan biasanya memiliki beberapa pintu dan menghadap ke ruang terbuka yang luas, sering kali (sekali lagi) berbentuk trapesium.
Mereka mungkin digunakan untuk pertemuan publik dan sebagai akomodasi bagi perwakilan pemerintahan Inca dan merupakan simbol publik yang jelas dari kendali Kekaisaran Inca.
Istana memiliki desain yang mirip dengan bangunan yang lebih kecil, hanya saja dalam skala yang lebih besar. Dibangun dengan batu yang lebih halus dan sering kali diberi tembok untuk membatasi akses dan pandangan para tokoh kerajaan.
Setiap permukiman besar Inca memiliki ushnu yang melambangkan kendali kekaisaran Inca di seluruh kekaisaran. Ushnu adalah sejenis platform pengamatan untuk prosesi, upacara penting yang disponsori negara, dan proses peradilan.
Ciri lain kota adalah gerbang yang sering kali menjadi pintu masuk monumental ke kota. Salah satu yang paling mengesankan adalah gerbang utama Quispiguanca dengan menara dua lantai dan kusen tiga pintu.
Source | : | World History Encyclopedia |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR