Nationalgeographic.co.id—Benua Eropa adalah benua terkecil kedua di dunia, hanya Oseania yang memiliki daratan lebih sedikit. Nama benua Eropa berasal dari kisah cinta dan nafsu dalam mitologi Yunani, kisah tentang perselingkuhan dan pemuasan nafsu Dewa Zeus.
Seperti diketahui, benua Eropa membentang dari negara kepulauan Islndia di barat hingga pegunungan Ural Rusia di timur. Titik paling utara di Eropa adalah kepulauan Svalbard di Norwegia, dan mencapai selatan hingga kepulauan Yunani dan Malta.
Nama benua Eropa mengakar jauh ke dalam mitologi Yunani. Eropa mendapatkan namanya dari putri Yunani Phoenicia, Europa.
Menurut mitologi Yunani, Zeus yang merupakan raja para Dewa Olympian, menjelma menjadi seekor banteng putih cantik untuk menculik gadis yang dicintainya.
Kisah Europa adalah salah satu kisah cinta dan nafsu antar dewa yang paling terkenal.
Zeus tidak hanya dikenal sebagai dewa paling terkemuka di jajaran Yunani kuno. Dia juga memiliki reputasi atas perselingkuhannya yang tiada habisnya dan nafsunya yang tidak pernah terpuaskan.
Banyak anaknya yang tidak semuanya berasal dari ibu yang sama, memiliki asal usul yang paling luar biasa yang dapat dibayangkan.
Leluhur Dewa Yunani Europa
Europa adalah satu-satunya putri Raja Agenor yang berarti heroik atau gagah dalam bahasa Yunani. Dan ibutnya adalah Telephassa yang berarti bersinar dari jauh.
Orang tuanya merupakan penguasa Phoenicia. Agenor adalah putra dewa Poseidon dan Libya. Libya adalah putri Raja Mesir, Epaphus, yang merupakan putra dewa Zeus yang maha kuasa.
Ibu Europa, Telephassa, adalah putri Nilus, dewa sungai Nil dan Nymph Nephele. Ia adalah seorang Oceanid yang diciptakan Zeus dalam bentuk istrinya, dewi Hera, untuk menipu raja Ixion.
Zeus terpesona oleh Europa, sang Putri cantik
Menurut kisahnya, Zeus begitu terpesona oleh putri cantik Yunani Phoenicia sehingga dia mengubah dirinya menjadi seekor banteng putih yang menakjubkan untuk merayunya.
Europa sedang memetik bunga bersama para pembantunya ketika dia tiba-tiba melihat banteng itu mendekat dari jauh. Sang putri terheran-heran melihat keindahan binatang itu.
Saat mereka semakin dekat, dia dengan cepat membungkuk di kaki Europa sebagai sikap tunduk padanya. Karena didorong oleh para pembantunya, dia naik ke punggung hewan itu.
Zeus bangkit dan perlahan mulai berjalan. Namun, tak lama kemudian, dia mempercepat langkahnya dan akhirnya berlari kencang, dengan Europa berpegang teguh pada nyawanya.
Raja para dewa dan putri yang ketakutan mencapai tepi laut dan menyelam ke dalam laut.
Zeus membawa Europa ke Pulau Kreta
Orang tua Europa tidak bisa berbuat apa-apa, dan raja Agenor mengirim putra-putranya untuk mencarinya, tetapi sia-sia.
Mereka tidak pernah menemukannya, dan akhirnya terpaksa menghentikan pencarian saudara perempuan mereka. Raja Agenor dan istrinya Phoenicia menyerah untuk mencari Europa.
Zeus telah membawa Europa dari Phoenicia ke Kreta. Begitu mereka sampai di pulau itu, Zeus kembali ke wujud manusianya. Zeus akhirnya memuaskan nafsunya dengan berhubungan intim dengan Europa di bawah pohon cemara.
Meski Zeus secara resmi adalah suami dewi Hera, namun ia tidak dapat mengatasi keinginannya untuk berhubungan intim dengan putri Phoenicia.
Setelah kejadian itu, Europa melahirkan tiga putra yang terkenal karena kepatuhan dan keadilan mereka.
Hadiah untuk Europa
Zeus mencintai Europa tanpa syarat, cintanya tidak mengenal batas. Dan selain tiga anak Zeus, Europa dianugerahi tiga hadiah istimewa dan tak ternilai.
Yang pertama adalah Talos, humanoid perunggu raksasa yang bertugas sebagai pengawalnya. Dia adalah lawan yang tak terkalahkan yang tidak akan mundur dalam pertarungan.
Hadiah tak ternilai kedua adalah Laelaps, seekor anjing yang menurut mitologi Yunani selalu menangkap apa yang diburunya.
Hadiah terakhirnya adalah lembing. Senjata ini unik karena memiliki kekuatan yang tidak pernah meleset dari sasaran.
Zeus juga menghadiahkannya kalung hias indah yang diciptakan oleh dewa api, Hephaestus. Hefaistos dalam mitologi Yunani adalah dewa teknologi, pandai besi, pengrajin, pemahat, logam, metalurgi, api, dan gunung berapi.
Pertama kali “Eropa” Digunakan sebagai Istilah Geografis
Meskipun tidak ada catatan yang menggambarkan apa yang terjadi dengan Europa setelah petualangannya dengan Zeus, jelas bahwa pengaruhnya terhadap orang-orang Yunani kuno begitu signifikan.
Hal itu terbukti dengan mereka menamai benua itu dengan nama Europa atau Eropa. Penggunaan pertama Eropa atau Europa yang tercatat sebagai istilah geografis ada dalam Hymn to Delian Apollo karya Homer yang mengacu pada pantai barat Laut Aegea.
Selain itu, filsuf Yunani Anaximander dan ahli geografi Hecataeus menggunakannya sebagai nama untuk suatu wilayah di dunia yang dikenal untuk pertama kalinya pada abad keenam SM.
Kata “Eropa” berasal dari kata Yunani “eurus” (εύροσ-wide) dan “ops” (ωψ-mata atau wajah). Namun tidak diketahui apakah orang Yunani kuno menamai Eropa berdasarkan ciri-ciri wajah yang mereka perhatikan pada penduduknya.
Source | : | Greek Reporter |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR