Tindakan Lamia dilatarbelakangi oleh kesedihan
Penggambaran Lamia memancarkan simpati yang besar padanya, karena tindakannya dimotivasi oleh kesedihan. Banyak dari anak-anaknya yang berayahkan Zeus dibunuh oleh Hera, istri Zeus, dalam kemarahan yang sangat besar.
Dalam kesedihannya yang hampir tak terbayangkan, Lamia mencungkil matanya sendiri dan kemudian mengembara di bumi untuk mencari anak-anak orang lain.
Dalam beberapa kisah mitologi Yunani, Zeus memberinya kemampuan untuk mencabut matanya sendiri dan menggantinya sesuka hati.
Zimmerman menunjukkan bahwa, seperti mitos asal usul Lamia, alasan kekuatan ini berbeda-beda dari satu cerita ke cerita lainnya.
Salah satu penjelasan yang masuk akal, menurut “Women and Other Monsters,” adalah bahwa Zeus menawarkan ini sebagai tindakan belas kasihan kecil terhadap Lamia.
Ia memiliki beban tak tertahankan karena tidak pernah bisa berhenti membayangkan anak-anaknya meninggal.
Zimmerman menyatakan bahwa Lamia mewakili ketakutan yang mendalam tentang ancaman yang ditimbulkan perempuan terhadap anak-anak. Ketakutan itu terutama dalam peran mereka yang ditentukan oleh masyarakat sebagai pengasuh anak.
Perempuan diharapkan untuk merawat anak-anak, namun masyarakat “terus khawatir (mereka) akan gagal dalam kewajiban mereka untuk menjadi ibu dan menjadi pengasuh,” kata Zimmerman.
Jadi, apakah makhluk ini muncul karena ketakutan laki-laki bahwa sebagian perempuan memiliki nilai-nilai moral yang tidak patut ditiru?
Atau apakah makhluk ini muncul setelah seorang pria dari masa lalu mengamati seorang wanita yang sedang berduka atas kematian anaknya, kesedihan yang sudah terlalu umum hingga saat ini?
Namun yang jelas, kisah Lamia menunjukkan bahwa perempuan pada dasarnya bersifat liar dan tak terkendali.
Kemudian harus ditundukkan dengan cara apa pun, seperti yang sering dilakukan laki-laki terhadap dewi perempuan dalam mitologi Yunani.
Source | : | Greek Reporter |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR