Dialah yang memutar benang kehidupan semua manusia, serta orang yang memutuskan kapan seseorang akan dilahirkan atau dibunuh, serta keputusan penting lainnya.
Hal itu memungkinkan dia untuk tidak hanya memilih siapa yang dilahirkan, tetapi juga kapan dewa atau manusia akan diselamatkan atau dibunuh. Clotho juga dipercaya bersama tiga saudara perempuan dan Hermes menciptakan alfabet.
Bersama saudara perempuannya, Clotho memainkan peran penting dalam mitos Yunani. Dia memaksa Dewi Aphrodite untuk tidur dengan dewa lain, dia membunuh Titan Typhon, dia menghidupkan kembali Pelops setelah dia dicabik-cabik dan dimasak oleh ayahnya, Tantalus.
Clotho juga ditipu oleh Alcestis, seorang wanita fana yang memabukkan para Moirai dan menyuruh mereka menyelamatkan suaminya, Admetus, dari kematian.
Para Moirai setuju tetapi hanya jika seseorang mau menggantikan tempat Admetus. Sehingga Alcestis, tidak dapat menemukan orang lain, dan akhirnya mengorbankan dirinya sendiri.
Setelah tugas Clotho selesai, selanjutnya Lachesis yang selalu berpakaian putih yang akan bertugas. Lachesis adalah Moirai, atau takdir kedua dan tugasnya adalah mengukur benang kehidupan manusia.
Ia bertanggung jawab atas pengukurannya, dan berdasarkan panjang benang setiap orang, masa hidup mereka berbeda-beda.
Lachesis akan menentukan berapa lama manusia akan hidup, dan berapa banyak cobaan yang akan mereka hadapi dalam hidup mereka. Di dalam benang itu terdapat nasib setiap jiwa.
Seperti namanya yang diterjemahkan sebagai “Yang Pembagi”, Lachesis bertugas sesuai dengan perannya sebagai orang yang membagikan sebagian kehidupan fana kepada setiap jiwa.
Ini akan mewakili takdir mereka, dan dia bertugas memutuskan berapa banyak waktu hidup yang akan diberikan kepada setiap orang. Beberapa sumber mitologi Yunani juga menyebutkan, bahwa dia bertanggung jawab untuk memilih nasib setiap orang setelah benangnya diukur.
Selanjutnya setelah Lachesis bertugas, Moirai selanjutnya ayang akan bertugas adalah Atropos, Moirai ketiga.
Source | : | Greek Reporter |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR