Gereja Kristen Ortodoks menjadi memiliki kubah yang dibangun di atas empat lengkungan pendukung menggunakan pendentif. Pendentif adalah bentuk segitiga melengkung untuk menjembatani kesenjangan antara lengkungan yang bersebelahan dan mengubah dasar persegi menjadi lingkaran.
Dasar persegi dari bangunan kemudian bercabang menjadi selasar yang mungkin memiliki langit-langit setengah kubah atau kubah penuh. Ciri lain yang umum adalah apsis tengah dengan dua apsis samping di ujung timur gereja.
Seiring berjalannya waktu, kubah pusat ditinggikan semakin tinggi pada kolom poligonal, yang di beberapa gereja sangat tinggi sehingga tampak seperti menara.
Contoh bagus dari gaya ini, dan juga tembok bata bermotif, adalah Gereja Para Rasul awal abad ke-14 M di Tesalonika.
Kubah tersebut kemudian menjadi representasi surga yang mengesankan dan didekorasi sedemikian rupa, dengan representasi Yesus Kristus yang sering dilukis di sana.
Selain itu, kebutuhan struktural dari empat lengkungan yang menopang kubah besar menciptakan denah lantai berbentuk salib, simbol kuat lainnya dari tujuan bangunan.
Banyak bangunan gereja seperti ini tersebar di seluruh Kekaisaran Byzantium, dengan contoh indah di Yunani. Athena, Thessalonika, Mistra, dan banyak pulau masih memiliki contoh gereja-gereja ini yang menakjubkan.
Source | : | World History Encyclopedia |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR