Para ilmuwan telah melakukan tes DNA pada kerangka korban wabah dari seluruh Eropa dan sedikit Asia dan telah memastikan bahwa bakteri Y. pestis ada di semua kerangka tersebut.
Namun, tidak mungkin untuk mengetahui bentuk wabah yang terjadi pada setiap pasien dengan menganalisis DNA, sehingga saat ini tidak diketahui versi mana dari Wabah Hitam yang paling umum pada saat itu.
Penyakit ini masih ada hingga hari ini. Namun penyakit hampir dapat diberantas di sebagian besar dunia berkat pengobatan modern.
Saat ini, dengan pengobatan antibiotik, tingkat kematian penyakit pes mencapai 11%. Analisis DNA bakteri Y. pestis modern menunjukkan, bahwa bakteri tersebut merupakan keturunan dari bakteri Y. pestis yang lebih tua yang menyebabkan wabah.
Wabah Hitam kemungkinan besar menyebar luas di Eropa karena kehidupan buruk masyarakat Abad Pertengahan. Sanitasi dan kebersihan yang buruk telah memperparah Wabah Hitam di Eropa.
Penyebaran ke Kekaisaran Bizantium
Menurut penyebarannya, Wabah Hitam pertama kali tercatat di Krimea, dan dengan cepat menyebar ke seluruh Kekaisaran Bizantium.
Meskipun asal muasalnya masih diperdebatkan, catatan sejarah pertama wabah ini berasal dari Semenanjung Krimea di Laut Hitam pada tahun 1347.
Catatan sejarah dunia menunjukkan bahwa Wabah Hitam hampir menghancurkan pasukan Jani Beg, Khan dari Gerombolan Emas. Saat itu dia sedang mengepung pelabuhan Kaffa di Krimea di Genoa pada saat itu.
Alih-alih mengakui kekalahan karena wabah, Jani Beg melemparkan mayat-mayat yang terinfeksi ke kota untuk menulari musuh-musuhnya.
Karena sifat wabah yang sangat menular, penduduk kota dengan cepat tertular. Karena kota ini merupakan kota pelabuhan, wabah ini segera menyebar ke seluruh Eropa.
Source | : | Greek Reporter |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Utomo Priyambodo |
KOMENTAR