Orang Etruria tampaknya memandang Charu sebagai sejenis iblis kematian yang mengerikan karena dalam seni ia sering kali memiliki wajah jelek, telinga binatang, dan sayap.
Charu bagi bangsa Etruria adalah salah satu dari beberapa iblis dengan peran yang sama, dan Charu sendiri mungkin memiliki beberapa aspek khusus.
Pada dasarnya, Charon atau Charu atau Charos terus menjadi tokoh penting dalam pemikiran abad pertengahan. Dia muncul dalam banyak karya seni Renaisans dan sastra abad pertengahan.
Charon juga dikisahkan dalam Inferno dari Divine Comedy (sekitar 1319) yang ditulis oleh Dante Alighieri (1265-1321).
Charon pertama kali muncul dalam sastra Yunani dalam puisi epik Minyas, yang mungkin berasal dari abad ke-6 SM.
Ia tampil dalam beberapa drama teater Yunani kuno, terutama Frogs tahun 405 SM, sebuah drama komedi Yunani karya Aristophanes (sekitar 460-380 SM), di mana Dionysos mengunjungi Hades untuk menilai kompetisi puisi.
Tidak hanya itu, Charon juga adalah asal muasal sosok Charontas dalam cerita rakyat Yunani. Itu adalah sejenis malaikat maut yang diyakini sebagian orang muncul tepat sebelum seseorang meninggal.
Terakhir, bulan terbesar di planet kerdil Pluto diberi nama Charon, pasangan yang sangat cocok karena Pluto, dalam banyak hal, setara dengan Hades dalam bahasa Romawi.
Source | : | World History Encyclopedia |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Afkar Aristoteles Mukhaer |
KOMENTAR