Proses penaklukan kembali, atau mengambil alih kendali wilayah Semenanjung Iberian ini yang kemudian dikenal sebagai Reconquista.
Istilah penaklukan kembali ini kemudian dikenal sebagai Reconquista. Klaim tersebut sebenarnya agak meragukan untuk arti 'merebut kembali' apa yang Visigoth telah hilangkan 400 tahun sebelumnya.
Upaya militer itu mencapai keberhasilan besar pertamanya ketika Raja Alfonso VI dari León dan Castile menaklukkan Toledo. Wilayah itu merupakan wilayah yang pernah menjadi ibu kota Spanyol Kristen, pada tahun 1085 Masehi.
Paus Urbanus II (memerintah 1088-1099 M) juga merupakan pendukung kuat gagasan penaklukan kembali, sebagaimana dicatat oleh sejarawan J. Phillips.
"Penghargaan spiritual ditawarkan untuk Semenanjung Iberia pada tahun 1096 dan kesetaraan penuh dengan Tanah Suci mungkin muncul. paling lambat tahun 1114 atau paling lambat tahun 1123."
Namun, mungkin penting untuk dicatat bahwa Reconquista berbeda dari sejarah perang salib di Tanah Suci. Terutama dalam satu aspek penting, seperti yang diungkapkan oleh sejarawan C. Tyreman.
"Di Spanyol dan negara-negara Baltik, ekspansi politik dan pemukiman mendorong terjadinya perang salib, tidak seperti di Timur Dekat, sebaliknya…Di Spanyol, konflik antara penguasa Muslim dan Kristen sudah lama terjadi sebelum datangnya indulgensi perang salib."
Oleh karena itu, masih menjadi perdebatan di kalangan sejarawan mengenai kapan tepatnya konflik di Spanyol menjadi bagi sejarah perang salib yang bermotif agama.
Selain itu, pada reconquista imbalan tunai dalam bentuk rampasan dan upeti paksa (parias) adalah motivasi utamanya. Tidak seperti seruan Perang Salib lainnya dengan iming-iming imbalan surga.
Tujuan utama lainnya adalah rampasan perang seperti emas, yang dimiliki Kekhalifahan sendiri dalam jumlah besar dari Gold Coast Afrika.
Jadi, tidak semua gerakan militer di Spanyol merupakan bagi sejarah perang salib. Namun kampanye yang didukung oleh Paus mendapat manfaat dari upaya pemberitaan massal untuk mencari anggota baru.
Source | : | World History Encyclopedia |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Afkar Aristoteles Mukhaer |
KOMENTAR