Dalam salah satu versi asal-usulnya, Pegasus, kuda bersayap yang ikonis, diyakini sebagai anak Poseidon. Ia lahir dari campuran darah Medusa dan air laut yang diciptakan oleh sang dewa laut.
Lumba-lumba, penguasa lautan, juga merupakan hewan yang disakralkan oleh Poseidon. Selain itu, dewa laut ini juga memiliki hubungan dengan berbagai ikan lainnya, dan keretanya ditarik oleh kuda-kuda berekor ikan.
Lebih jauh lagi, Poseidon juga dikaitkan dengan banteng, khususnya banteng Kreta–simbol kuat dari peradaban Minoa yang berkembang di Kreta.
Dalam kisah mitologi Yunani, Poseidon menghadiahkan banteng Kreta kepada Minos, raja legendaris di pulau itu.
Namun, maria menjelaskan, “kisah ini berubah menjadi tragis ketika istri Minos, Pasiphae, jatuh cinta pada banteng tersebut setelah Poseidon mengutuknya.” Kisah ini adalah asal-usul Minotaur, “monster berkepala banteng dan bertubuh manusia.”
Mitologi Yunani: Hewan Suci Athena
Terkenal sebagai dewi kebijaksanaan dan perang yang adil, Athena memelihara burung hantu sebagai hewan suci utamanya. Burung hantu, yang dihormati karena sifatnya yang cerdas namun juga mematikan, merupakan simbol yang tepat untuk Athena.
Burung hantu, menurut Maria. “ tidak hanya mewakili kecerdasan namun juga kemampuan untuk melihat kebenaran yang tidak dapat dilihat oleh orang lain.”
Representasi Athena yang beragam termasuk penggambaran dirinya sedang membawa tombak yang dililit ular, menekankan peran gandanya sebagai dewi perang dan kebijaksanaan.
Maria menambahkan, sang dewi secara sporadis dikaitkan dengan simbol-simbol unggas lainnya seperti ayam jantan, merpati, dan elang, sebagaimana “dibuktikan dengan temuan amphorae yang dihiasi dengan ayam jantan dan representasi dirinya.”
Mitologi Yunani: Apollo, Dewa Yunani yang Dikelilingi Hewan
Apollo, dewa musik, ramalan, dan puisi, terjalin dengan beragam hewan dalam mitologi Yunani. Salah satu hewan yang paling terkenal terkait dengan Apollo adalah angsa.
“Angsa, makhluk yang anggun dan anggun, adalah lambang lain dari perjalanan ilahi Apollo,” kata Maria. “Hewan-hewan ini dipercaya mengelilingi kuil suci Apollo, menyanyikan lagu-lagu pujian.”
Salin itu, Jangkrik, dengan simfoni musiknya di bulan-bulan musim panas, dianggap sakral bagi Apollo. Hal ini mewujudkan kecintaannya pada musik dan seni.
Selain hewan-hewan yang telah disebutkan, penggambaran Apollo dalam karya seni juga dikelilingi oleh banyak hewan lainya, termasuk serigala, ular, burung gagak, dan tikus.
Penulis | : | Tri Wahyu Prasetyo |
Editor | : | Afkar Aristoteles Mukhaer |
KOMENTAR