Kappa: roh amfibi dengan latar belakang yang menyeramkan dalam mitologi Jepang
Salah satu yokai paling populer dari mitologi Jepang adalah kappa. Kappa adalah makhluk hijau, amfibi, seperti anak kecil dengan paruh kuning di mulutnya dan cangkang kura-kura di punggungnya.
Awalnya, kappa memberikan kisah mengerikan tentang bahaya tenggelam di sungai jika seseorang tidak berhati-hati. Seiring dengan berjalannya waktu, kappa ditampilkan lebih lucu dan dikomersialkan.
Namun kappa hijau yang lucu itu merupakan evolusi dari makhluk berbulu mirip berang-berang pada zaman Edo (1603–1868).
Citra modern kappa muncul dari budaya cetak Jepang dan desain ukiyo-e (cetakan balok kayu) era Meiji (1868-1912), jelas Ishikura. “Para percetakan dan seniman di perkotaan menata ulang karakter yokai. Gambar-gambar yang diproduksi secara massal itu segera menggantikan versi lokal.”
Penggambaran perilaku kappa beragam dan kontradiktif. Mereka suka bermain-main dan nakal, pendendam dan suka membunuh. Kappa kuat secara fisik dan sangat cerdas, tetapi mudah ditipu.
Mereka menerima hadiah berupa mentimun (makanan favorit mereka). Terkadang kappa menenggelamkan mereka yang menolak memberikan hadiah.
Kekuatan super mereka dilawan oleh kelemahan mereka. Bila genangan air di atas kepala mereka tumpah, kekuatannya pun akan menghilang.
Anehnya, kappa sangat menjaga kesopanan dan akan tunduk pada siapa pun yang membungkuk terlebih dahulu. Hal ini menyebabkan air tumpah dan memberikan kesempatan bagi manusia untuk melarikan diri.
Lalu apa kaitan kappa dengan bencana?
Ishikura mengatakan aspek gelap dari cerita kappa di Tohoku mungkin merupakan cerminan dari sejarah tragis kelaparan di wilayah tersebut. Tingginya angka kematian bayi yang disebabkan oleh iklim yang buruk, bencana alam, dan sistem pajak yang dibayarkan dalam bentuk beras.
Source | : | National Geographic |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR