Nationalgeographic.co.id—Tohoku, wilayah paling utara di pulau utama Kekaisaran Jepang, dihuni oleh berbagai cerita rakyat menarik. Lokasinya yang terpencil dan memiliki iklim yang ekstrem, agaknya cukup untuk menyediakan makanan untuk imajinasi orang-orang yang tinggal di sana.
Cerita rakyat Jepang berasal dari tradisi lisan yang diceritakan oleh penduduk asli Jepang, seperti dari Tohoku, yang berpadu dengan konsep agama Shinto dan Buddha, serta cerita-cerita rakyat yang diimpor dari seluruh dunia.
Seiring berjalannya waktu, cerita-cerita lokal ini berevolusi menjadi versi modern yang kita lihat saat ini, mulai dari ritual keagamaan Jepang, seni rupa, dan video game.
Bagaimana sejarah Tohoku menjadi sumber cerita rakyat Jepang
“Kisah-kisah dari Tohoku bukanlah fantasi belaka; banyak di antaranya yang dibentuk oleh sejarah sulitnya bencana alam, kelaparan, dan isolasi geografis di wilayah tersebut,” tulis Lance Handerstein, pada laman National Geographic.
Kota Tono di prefektur Iwate adalah sumber penting dari berbagai mitologi yang ada. Dikelilingi oleh pegunungan, Tono terletak di lembah yang terisolasi. Keterpencilan tersebut memungkinkan banyak cerita rakyat kuno Jepang bertahan hingga zaman modern.
Di sanalah Kunio Yanagita, seorang penulis dan folkloris, membuat koleksinya yang bertajuk “Tales of Tono”. Ia menyusunnya dari ingatan seorang penduduk lokal bernama Kizen Sasaki.
Koleksi Yanagita dan Sasaki ini mengukuhkan kembali versi lokal yokai, mengantarkan budaya lokal ke dalam kesadaran nasional dan internasional.
"Kami dan yokai tidak seperti konsep Barat tentang dewa, pencipta alam semesta, atau terpisah dari dunia kita. Mereka sepenuhnya merupakan bagian dari dunia alami," kata Toshiaki Ishikura, profesor mitologi dan antropologi seni di Akita Art University.
Hampir semua fenomena misterius dalam cerita rakyat Jepang, termasuk banyak dari Kami, dapat dianggap sebagai yokai.
"Yokai hanyalah makhluk mitos dari cerita rakyat Jepang. Namun, mereka bertindak sebagai lensa untuk melihat berbagai aspek kepercayaan, masyarakat, dan sejarah Jepang," jelas Hiroko Yoda, penulis dan salah satu penulis buku ‘Yokai Attack!’ Panduan Bertahan Hidup dari Monster Jepang.
Kappa dalam Kisah Mitologi Jepang
Penulis | : | Tri Wahyu Prasetyo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR