Nationalgeographic.co.id—Masyarakat terbagi melalui hierarki sosial yang kompleks dan kaku dalam sejarah Mesir kuno. Kelas sosial mengatur setiap aspek kehidupan masyarakatnya.
Di puncak piramida sosial berdiri Firaun, diikuti oleh kaum elit bangsawan, pendeta, dan ahli Taurat yang memegang kunci jalannya kerajaan.
Lebih rendah lagi dalam jenjang sosial adalah gubernur daerah, pengrajin, dan pedagang, masing-masing mempunyai peran masing-masing dalam menjaga keseimbangan masyarakat Mesir.
Terakhir, di lapisan masyarakat paling bawah, terdapat para petani dan budak. Mereka bekerja untuk menyediakan sumber daya yang dibutuhkan kerajaan kuno untuk berkembang.
Mulai dari Firaun yang berkuasa di tingkat paling atas, petani dan budak di tingkat paling bawah di sejarah Mesir kuno, masing-masing kelas sosial mempunyai peran. Sistem yang rumit ini memungkinkan stabilitas budaya dan ekonomi Mesir selama ribuan tahun.
Firaun
Di puncak tangga sosial di Mesir kuno berdiri Firaun yang berkuasa. Firaun bisa dibilang memiliki status seperti dewa. Dia memegang kekuasaan mutlak atas masyarakat dan menerima perlakuan bak dewa sepanjang sejarah Mesir kuno.
Tugas utamanya adalah mempertahankan “Ma'at,” konsep keselarasan dan keseimbangan universal antara manusia dan dewa-dewa mereka. Keberhasilan mereka dalam peran ini dipandang penting bagi kemakmuran dan umur panjang seluruh kerajaan.
Meskipun tanggung jawab Firaun terutama terfokus pada memerintah rakyat, mengamankan perbatasan, dan menegakkan hierarki sosial, tanggung jawab tersebut juga diwujudkan melalui pembangunan monumen dan makam Firaun menjadi hal yang sangat penting.
Firaun menjalani kehidupan sehari-hari yang penuh kemewahan dan sejauh ini merupakan orang Mesir yang paling berkuasa dan kaya.
Imam, Pejabat, dan Bangsawan
Dalam catatan sejarah Mesir kuno, di bawah Firaun berdiri kaum bangsawan kelas atas yang bertanggung jawab mengatur negara untuk Firaun.
Source | : | History Defined |
Penulis | : | Hanny Nur Fadhilah |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR