Nationalgeographic.co.id—Zeus, dewa petir dalam mitologi Yunani kuno sering campur tangan dalam urusan manusia, baik untuk menjaga ketertiban alam atau untuk memberikan keadilan kepada ras manusia yang selalu bersalah.
Dia sangat produktif sebagai 'bapak' para dewa. Menurut beberapa catatan, bukan hanya nafsu yang mendorong Zeus untuk mengejar begitu banyak hubungan cinta, melainkan pengetahuan bahwa hubungan ini adalah satu-satunya cara untuk mengisi dunia fana dengan para pahlawan yang dibutuhkannya.
Zeus merayu Alcmene karena dia ingin menghasilkan seorang putra, hingga akhirnya lahir Hercules atau Heracles di mitologi Yunani kuno. Dalam salah satu mitos penting, Hercules bahkan menyelamatkan para dewa Olympian dari kehancuran oleh para Raksasa.
Selain itu, Zeus juga menjaga ketertiban di dunia manusia dengan cara lain. Ketika Phaethon, putra fana Helios, kehilangan kendali atas kereta matahari, Zeus yang menjatuhkan anak itu untuk mencegahnya menghanguskan bumi.
Zeus juga dikenal sering menghukum kesalahan yang sangat besar. Salah satunya ketika dia menyebabkan anak-anak Alcmaeon tumbuh dewasa dalam sekejap sehingga mereka bisa membalas pembunuhan ayah mereka.
Dikutip Mythopedia, Zeus adalah seorang perencana ulung. Salah satu julukan Homernya adalah mētíeta, kadang-kadang diterjemahkan sebagai ‘penasihat yang bijaksana’ Zeus bersusah payah untuk memastikan pemenuhan semua rencananya, memastikan bahwa kehendaknya terlaksana di dunia.
Salah satu tradisi awal bahkan menyatakan bahwa seluruh Perang Troya didalangi oleh Zeus sebagai solusi terhadap kelebihan populasi. Seiring berjalannya cerita, Gaia, yang terbebani oleh perkembangan umat manusia, mengeluhkan penderitaannya kepada Zeus.
Kemudian, Zeus menanggapinya dengan mengatur peristiwa yang akan mengarah pada Perang Troya. Perang ini merupakan sebuah konflik yang dia tahu akan memakan banyak korban jiwa, sehingga meringankan beban Gaia.
Peristiwa Iliad memperlihatkan kemampuan Zeus sebagai perencana secara penuh. Ditetapkan pada tahun kesembilan Perang Troya, Achilles, pahlawan Yunani terhebat di Troy, mundur dari pertempuran setelah pertengkaran sengit dengan Agamemnon, pemimpin tentara Yunani.
Tapi Achilles ingin memastikan orang-orang Yunani menderita karena menghinanya. Jadi dia meminta ibunya, dewi Thetis, agar Zeus membalikkan keadaan perang demi kepentingan Trojan, lawan Yunani.
Thetis, yang merasa kasihan pada putranya, menyampaikan permintaan ini kepada Zeus. Permintaan tersebut disetujui oleh Zeus. Sang dewa berjanji akan membiarkan Trojan memukul mundur orang-orang Yunani sampai harga diri Achilles disembuhkan.
Penulis | : | Hanny Nur Fadhilah |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR