Selain itu, kita mengetahui bahwa ada ramalan orang mati di Tanjung Taenarum, yang semakin menegaskan lokasinya sebagai pintu masuk ke Hades.
Pintu Masuk Hades dalam Catatan Awal Yunani
Meskipun catatan paling awal yang secara eksplisit menyebutkan pintu masuk ke Hades di Tanjung Taenarum tampaknya adalah Pindar, terdapat bukti mengenai tradisi ini sejak Hesiod dan Homer.
Dalam Theogony karya Hesiod, penyair Yunani menulis tentang Tartarus. Ini adalah tingkat dunia bawah yang lebih rendah dari Hades.
Dalam mitologi Yunani, istilah Tartarus dapat merujuk pada dua hal, yakni sebuah entitas dan tempat.
Sebagai entitas, Tartarus adalah salah satu makhluk pertama yang muncul di alam semesta sebelum para dewa.
Sedangkan sebagai tempat, Tartarus adalah bagian dari neraka, yakni jurang terdalam di Dunia Bawah atau dunia kematian yang menjadi penjara dan tempat penyiksaan banyak makhluk jahat.
Dalam Theogony, Hesiod menyebutkan tiga penjaga Tartarus dan menempatkan mereka di “tempat lembap di ujung bumi yang luas.”
Beliau juga menyebut tempat ini sebagai “tempat Malam dan Siang mendekat dan saling menyapa.”
Deskripsi pertama jelas cocok dengan Tanjung Taenarum. Deskripsi kedua hampir sama dengan baris dalam Odyssey karya Homer, di mana ia menggambarkan tanah kaum Laestrygonian.
Di sinilah “jalur siang dan malam saling berdekatan.”
Berdasarkan kisah nyata dari perjalanan di Odyssey, Tim Severin dengan meyakinkan mengidentifikasi negeri Laestrygonians dengan sebuah tempat di semenanjung Mani bagian selatan.
Bukti ini menunjukkan bahwa pintu masuk ke Hades (dan lebih jauh lagi, Tartarus) dikaitkan dengan Tanjung Taenarum setidaknya sejak zaman Hesiod dan Homer pada abad ketujuh SM.
Source | : | Greek Reporter |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Utomo Priyambodo |
KOMENTAR