Nationalgeographic.co.id—Anubis adalah dewa pelindung yang terkait dengan kematian di mitologi Mesir kuno. Dia juga dikenal sebagai penjaga makam Firaun Tutankhamun.
Hal ini terbukti melalui penemuan makam firaun Tutankhamun oleh Howard Carter pada 1992 di Lembah Para Raja di Luxor, Mesir. Di dalam makam tersebut, ditemukan patung Anubis yang digambarkan dalam bentuk binatang utuh.
Dia merupakan dewa tertua di Mesir dan dipuja karena perlindungannya. Sosoknya sangat dihormati karena peran pentingnya dalam perjalanan setelah kematian.
Anubis dalam mitologi Mesir kuno bertugas untuk melindungi orang mati saat dia menemani mereka ke akhirat untuk melakukan upacara penghakiman.
Dengan kepala serigala, dia adalah dewa anjing yang kuat untuk melindungi kuburan orang yang baru meninggal dari anjing liar di kuburan, serta melindungi jiwa dalam perjalanan mereka setelah kematian.
Anubis dianggap sebagai dewa kematian selama periode Dinasti Awal dan Kerajaan Lama.
Belakangan Osiris dikenal sebagai dewa kematian. Peran Anubis beralih menjadi dewa pembalseman, sebuah praktik yang ia ciptakan.
Anubis akan melindungi jiwa orang mati, serta menjaga kuburan tempat jenazah mereka dikuburkan.
Meskipun mitos tentang Anubis relatif sedikit, ia mungkin adalah dewa yang paling populer digambarkan di makam Mesir, terutama dari Dinasti Pertama.
Dia adalah dewa pertama yang digambarkan di sebuah makam, dan biasanya ditampilkan melakukan mumifikasi atau ritual pemakaman raja-raja Mesir.
Dalam berbagai karya seni yang ditemukan, Anubis digambarkan sebagai pria berbadan tegap berkepala serigala, seringkali berkulit hitam.
Dikatakan bahwa warna hitam pada kulit melambangkan kesuburan Sungai Nil, dan juga proses pembusukan kulit orang yang meninggal, yang diawasi oleh Anubis. Kadang-kadang dia juga diwakili oleh seekor serigala utuh dan bukan hanya berkepala seekor.
Penulis | : | Hanny Nur Fadhilah |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR