Nationalgeographic.co.id—Muspelheim merupakan negeri api yang menjadi rumah bagi para raksasa dalam mitologi Nordik. Meskipun jarang disebutkan, Muspelheim memainkan peran penting dalam kisah-kisah mitologi di tanah viking.
“Tidak banyak yang bisa dikatakan tentang tempat ini karena tidak banyak hal lain yang bisa ditemukan di dalamnya,” tulis Yordan Zhelyazkov, pada laman Symbol Sage. “Kami bahkan tidak dapat menemukan banyak arti dalam nama tersebut, karena bukti dari etimologinya sangat sedikit.”
Beberapa orang berspekulasi bahwa nama ini berasal dari istilah Nordik Kuno mund-spilli, yang berarti "menghancurkan dunia" atau "perusak dunia".
Hal tersebut masuk akal jika dikaitkan dengan peristiwa Ragnarok, mitos tentang akhir dunia dalam mitologi Nordik. Namun, bahkan interpretasi itu pun sebagian besar bersifat spekulatif.
Lantas, apa yang dapat kita pahami tentang Muspelheim, selain hanya negeri api yang dihuni oleh para raksasa? Salah satu yang menarik adalah keterlibatannya dalam penciptaan dan juga pemusnahan.
Namun perlu dicatat, pemahaman kita tentang mitos penciptaan bangsa Nordik berasal dari sejumlah kecil sumber.
Salah satu paling paling banyak adalah sumber yang dibuat pada periode abad pertengahan. Artinya, sumber-sumber yang kebanyakan saat ini ada, tidak berasal dari masa ketika orang-orang Skandinavia menceritakan mitos-mitos ini. Oleh karenanya, mitos-mitos tersebut harus diterima dengan sedikit garam.
Muspelheim dan mitos Penciptaan Bangsa Nordik
Dalam mitologi Nordik, dikatakan bahwa makhluk yang pertama muncul adalah raksasa Ymir. Dia lahir dari kekosongan kosmik Ginnungagap, ketika tetesan es dari Niflheim bertemu dengan percikan api dari Muspelheim.
Ymir kemudian memberikan kehidupan kepada makhluk lain, karena ketika ia tertidur, dua raksasa lainnya tumbuh dari keringatnya.
Salah satu dari raksasa baru ini adalah perempuan dan yang lainnya adalah laki-laki; dari sisa keringat Ymir, lahirlah anak mereka, Thrudgelmir.
Ketiganya membentuk keluarga raksasa yang pertama. Raksasa-raksasa awal ini ditopang oleh air susu dari seekor sapi bernama Audhumbla–sapi ini lahir berbarengan dengan Ymir.
Penulis | : | Tri Wahyu Prasetyo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR