Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rambut harimau misterius yang ditemukan di Sukabumi ini memiliki jarak genetik (d) paling dekat dengan spesimen museum harimau jawa. Selain itu, pohon filogenetik menunjukkan bahwa sampel rambut ini termasuk dalam kelompok yang sama dengan spesimen harimau jawa yang ada di museum, tetapi berbeda dengan subspesies harimau lain dan macan tutul jawa.
Tim peneliti juga memberi catatan bahwa keberhasilan amplifikasi gen sitokrom b mitokondria panjang 1043 bp hanya dari satu helai rambut temuan ini menunjukkan bahwa materi DNA rambut tersebut masih segar dan tidak diawetkan. Sebaliknya, mereka tidak dapat mengisolasi fragmen mtDNA 1043 bp dari rambut sampel museum sejarah di Museum Zoologicum Bogoriense yang telah diawetkan dengan arsenik.
"Dari analisis mtDNA komprehensif ini kami menyimpulkan bahwa sampel rambut dari Sukabumi Selatan adalah milik harimau jawa, dan termasuk dalam kelompok yang sama dengan spesimen museum harimau jawa yang dikumpulkan pada tahun 1930." Mereka menegaskan, "Apakah harimau jawa benar-benar masih ada di alam liar perlu dikonfirmasi melalui studi genetik dan lapangan lebih lanjut."
Semoga hasil penelitian baru ini bisa menjadi awal kabar baik bagi dunia hewan. Khususnya dunia subspesies harimau jawa yang selama ini diyakini sudah punah.
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR