Gejolak Ekonomi, Kerusuhan, dan Kematian
Namun, seluruh pencapaian Ramses akan menjadi cacat karena ketidakstabilan ekonomi. Tak syak, melawan invasi asing membutuhkan biaya besar, dan akibatnya, perbendaharaan Mesir menderita.
Sementara kuil-kuil dipenuhi dengan barang-barang eksotis, lumbung-lumbung padi terlihat habis. Selain itu, perdagangan umum dengan Timur Dekat relatif buruk karena Bangsa Laut telah menghancurkan sebagian besar pusat perdagangan.
Menurut Reilly, Bukti nyata dari kekacauan ekonomi ini terlihat jelas dalam aksi pemogokan yang tercatat dalam sejarah di bawah Ramses III.
“Para pekerja nekropolis di Lembah Para Raja menerima upah mereka, yang juga mencakup makanan mereka, satu bulan terlambat, dan langkah-langkah sementara diterapkan tetapi pada akhirnya diabaikan karena persiapan untuk jubileum 30 tahun Firaun,” kata Reilly.
Sementara itu, Reilly menambahkan, “para pengrajin, yang tinggal di desa khusus bernama Deir el-Medina, menerima upah berikutnya terlambat dan terlambat lagi.”
Meskipun Ramses tidak menyadari pemogokan tersebut, hal ini menunjukkan ketidakpastian kondisi ekonomi Mesir di bawah pemerintahannya.
Demikian juga, insiden-insiden tersebut membawa keretakan yang berkembang di dalam pemerintahan serta kegagalan dalam organisasi administrasi dan politik secara keseluruhan.
Pada tahun 1157 SM, pasca perayaan ulang tahunnya, kesehatan Ramses memburuk. Kondisi ini dapat dirasakan oleh mereka yang berada di dalam harem. Bagi mereka yang ingin mendapat kekuasaan selanjutnya, hal ini adalah kabar baik.
Dan benar saja, di saat kondisinya yang tak menguntungkan, ia menerima serangan dari istri keduanya. Apa yang terjadi selanjutnya telah diperdebatkan telah lama diperkirakan bahwa Ramses selamat dari serangan itu.
Di sisi lain, meskipun mumi Ramses III tidak menunjukkan tanda-tanda penyerangan yang jelas, pada tahun 2011, tubuh mumi tersebut dipindai dengan CT scan dan memperlihatkan luka di lehernya yang menembus ke tulang–luka yang menurut para ilmuwan mustahil untuk bertahan hidup.
Penulis | : | Tri Wahyu Prasetyo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR