Bahkan adegan pertempuran laut pun pernah dilangsungkan di sana. Saat itu, lantai bangunan diubah menjadi danau buatan.
Penampilan Colosseum saat ini sebagian besar disebabkan oleh gempa bumi yang melanda Roma pada tahun 1349. Gempa bumi itu menyebabkan sebagian besar tembok selatan arena runtuh.
Setelah tidak lagi digunakan sebagai amfiteater, Colosseum digunakan sebagai kuburan, tambang, benteng, tempat suci keagamaan, serta perumahan dan bengkel.
Ada usulan untuk mengubah gedung tersebut menjadi pabrik wol bagi para pelacur dan arena adu banteng. Namun usulan tersebut tidak pernah dikabulkan. Colosseum dibiarkan kosong dan terbengkalai.
Bangunan ini mengalami restorasi untuk menstabilkan interior dan eksteriornya pada abad ke-19. Dan pada tahun 1930-an, substruktur bangunan sepenuhnya terungkap.
Struktur itu merupakan tempat barak gladiator, kandang hewan, dan mesin yang mengangkat alat peraga dan pemandangan ke lantai arena.
Saat ini, lebih dari enam juta orang mengunjungi Colosseum setiap tahun. Bangunan ini merupakan simbol Italia yang sangat terkenal.
Circus Maximus
Stadion balap kereta pertama dan terbesar yang dibangun di seluruh Kekaisaran Romawi. Perlombaan terakhir yang tercatat di Circus Maximus terjadi pada tahun 549.
Setelah itu, Circus Maximus mengalami kemunduran dan situs tersebut digunakan untuk beberapa kegunaan lain selama berabad-abad. “Termasuk sebagai taman pasar, tambang, dan bahkan pabrik gas,” ungkap Perry.
Akhirnya digali dan dipulihkan, Circus Maximus sekarang digunakan sebagai taman umum besar di pusat kota Roma. Kini, banyak acara publik diadakan termasuk konser diadakan di sana.
Theater of Pompey
Kompleks ini dibangun oleh jenderal Romawi legendaris Pompey pada tahun 55 SM. Theatre of Pompey adalah kompleks taman besar yang tidak hanya menampung teater itu sendiri, tetapi juga ruangan tempat koleksi seni dan patung Pompey dipajang.
Dianggap sebagai teater perdana di Roma, bangunan ini mengalami kemunduran pada abad ke-6. Kini hanya tersisa sedikit dari bangunan yang dulunya merupakan salah satu bangunan publik termegah dan terpopuler di kota ini.
Source | : | History |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR