Walaupun kedengarannya sederhana, perlu dicatat bahwa sikat ini diambil dari pohon tertentu seperti mimba dan Salvadora persica dalam kasus siwak.
Keduanya memiliki sifat antimikroba dan telah terbukti memperlambat penyebaran bakteri tertentu yang terkait dengan penyakit kerusakan gigi dan penyakit gusi.
Faktanya, ranting dari kedua pohon ini terus digunakan sebagai salah satu bentuk perawatan mulut di banyak negara Asia dan Timur Tengah hingga saat ini.
Namun, bagi pecinta sikat gigi di luar sana, sikat konvensional paling awal yang diketahui mungkin ditemukan di Tiongkok. Sikat ini pada masa Dinasti Tang, antara abad ketujuh dan kesepuluh Masehi.
Dengan bulu babi dan gagang yang terbuat dari bambu atau tulang, sikat gigi kuno ini sepertinya tidak seefektif sikat gigi modern. Sikat gigi bulu babi ini mungkin belum digunakan secara luas dan hanya sedikit yang suka menyikat gigi dengan sikat ini.
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR