Pada tahun 1486, unit pertama Landsknechts dibangun. Unit-unit awal ini tidak memiliki pakaian berwarna cerah yang menjadi ciri khas Landsknecht yang dikenal dalam sejarah dunia. Faktanya, salah satu unit ini bernama Black Guard dan bertugas selama beberapa dekade setelah didirikan.
Pasukan Landsknecht sebagian besar berasal dari kelas masyarakat miskin, meskipun tidak jarang bangsawan mengambil posisi sebagai perwira. Maximilian merekrut Reislaufers untuk melatih Landsknechts. Dengan kepemimpinan yang cakap di bawah Georg von Frundsberg, Landsknechts menjadi unit tempur yang terlatih dan tangguh.
Pada tahun 1488, pasukan Landsknecht pertama dibentuk di Jerman di bawah komando Liga Swabia. Serangan militer pertama mereka sukses total ketika mereka mengusir Hungaria dari Austria.
Menyadari nilai penting mereka, Landsknechts menghentikan serangan militer, menghentikan Maximilian menyelesaikan kemenangannya. Mereka menuntut bayaran yang lebih baik dan Maximilian menyetujuinya. Hal ini mengubah mereka menjadi tentara permanen yang sepenuhnya profesional.
Kekuatan yang perlu diperhitungkan
Landsknecht dengan cepat menjadi kekuatan yang patut diperhitungkan. Mereka memperkuat reputasi sebagai tentara yang efektif selama pengepungan Benteng Alvsborg pada 1502. Menurut jurnal individu Landsknecht, 1.800 Landsknecht diserang oleh 15.000 petani Swedia dan Landsknecht membunuh sebagian besar dari mereka.
Landsknecht menjadi musuh yang dibenci Reislaufers Swiss. Alih-alih menahan tawanan, Reislaufers memilih untuk membunuh semua Landsknecht yang ditangkap. Tentu saja, Landsknecht membalasnya dengan cara yang sama. Sebagai tentara bayaran, mereka mengambil kesempatan untuk berperang melawan musuh-musuh mereka. Pada Pertempuran Novara tahun 1513, 6.000 Landsknecht berperang untuk Prancis melawan Swiss. Swiss mengerahkan pasukan Reislaufers dan berhasil dikalahkan. Swiss pun menghukum mereka.
Landsknecht mengalahkan Reislaufers dua kali dalam pertempuran Marignano pada tahun 1515 dan Bicocca pada tahun 1521. Tahun-tahun berikutnya Landsknecht meraih banyak kemenangan, terutama bertempur untuk Kekaisaran Romawi Suci dan Spanyol. Hal ini tidak berarti bahwa merekalah satu-satunya tuan para tentara itu. Landsknecht berjuang untuk siapa saja yang bisa mempekerjakan mereka.
Mereka menikmati status yang luar biasa tinggi sebagai prajurit pejalan kaki. Landsknecht menggunakan status mereka sebagai kekuatan tawar-menawar. Tentara bayaran ini berusaha untuk mendapatkan gaji yang lebih baik dan memaksakan situasi di medan perang demi keuntungan mereka.
Sebagai tentara bayaran, Landsknecht kadang-kadang sulit dikendalikan dan memaksa berperang dengan musuh dalam pengepungan yang berkepanjangan. Hal ini tidak mengherankan. Pasalnya barisan mereka juga dipenuhi dengan penjahat dan karakter jahat dan percaya diri lainnya yang mencari kejayaan dan penjarahan.
Pada tahun 1527, Kekaisaran Romawi Suci di bawah Charles V mengalahkan Prancis saat melakukan pertempuran di Italia. Namun, kurangnya dana menyebabkan banyak pasukan yang berperang demi Kekaisaran Romawi Suci tidak mendapatkan bayaran. Hal ini mengakibatkan pemberontakan 34.000 tentara, 14.000 di antaranya adalah Landsknecht. Mereka menunjukkan ketidaksenangan mereka dengan terus maju dan meninggalkan Kekaisaran Romawi Suci.
Source | : | The Collector |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR