Doublet (sejenis kemeja) tebal yang tahan terhadap keausan digunakan oleh tentara ini. Bahan apa pun yang sangat tahan banting dapat digunakan, seperti linen atau kain kempa berlapis-lapis. Mereka yang cukup kaya dapat memiliki bagian dalam doublet yang dilapisi sutra.
Di kaki, mereka mengenakan stoking yang diikat dan diikatkan di bagian bawah doublet. Di atas stoking, mereka mengenakan pantalon dengan berbagai potongan kain berwarna, digembungkan dan disayat seperti lengan doublet.
Yang perlu diperhatikan adalah codpiece besar yang dipakai. Codpiece diisi dengan kapas, jerami, atau bahan serupa lainnya. Kadang-kadang bahkan digunakan sebagai dompet untuk menyimpan koin.
Sepatu kulit yang disebut sepatu “moncong sapi” atau “kaki beruang” dikenakan di kaki. Ujungnya persegi dan bahkan dihiasi dengan garis miring.
Ketika Landsknecht turun ke lapangan, musuh-musuh mereka tahu bahwa mereka akan menghadapi pertarungan sengit. Mereka memiliki reputasi yang layak dan diimbangi dengan pakaian mereka yang mewah.
Landsknecht brutal. Mereka tidak mematuhi aturan perang seperti yang dilakukan para bangsawan. Mereka menjarah kota-kota besar dan kecil, menjarah orang-orang yang dan mati.
Warisan Landsknecht tentu saja sangat menonjol dalam sejarah dunia dan pilihan pakaian mereka memengaruhi mode Renaisans.
Source | : | The Collector |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR