Nationalgeographic.co.id—Dari akhir Maret hingga awal Mei, pohon sakura bermekaran di seluruh Jepang. Sakura adalah bunga yang menandakan datangnya musim semi di Negeri Matahari Terbit.
Keindahan bunga sakura ini tidak hanya menarik perhatian warga lokal, tapi juga wisatawan mancanegara. Jutaan turis datang ke Jepang setiap tahun untuk menikmati keindahan bunga sakura yang sedang bermekaran. Termasuk wisatawan dari Indonesia.
Bukan sekadar duduk dan memandangi sakura, wisatawan pun diharapkan untuk mengikuti etiket tertentu. Belakangan warganet dikejutkan dengan tindakan yang dilakukan beberapa wisatawan demi mendapatkan video atau foto bunga sakura berguguran. Mereka mengguncang-guncangkan pohon sakura untuk mendapatkan foto yang diharapkan.
Tentu saja tindakan wisatawan itu membuat geram banyak orang. Apakah mereka tidak tahu etiket saat hanami? Apakah ada hal-hal yang tidak boleh dilakukan saat menikmati bunga sakura?
Hamani, cara menyenangkan untuk menikmati keindahan bunga sakura di Jepang
Mengutip dari laman Japan Guide, “Hanami secara harfiah berarti memandangi bunga, namun biasanya hanya mengacu pada melihat bunga sakura. Memandangi bunga sakura sangatlah mudah. Cukup nikmati intensitas dari banyaknya bunga yang mekar dengan melihat satu pohon atau sekelompok pohon.
Dari kejauhan pepohonan tampak seperti awan yang indah. Sedangkan keindahan bunga tunggal dapat dinikmati dari jarak dekat.
Bunga sakura juga sangat indah jika dipadukan dengan kastel, kuil, atau kuil. Di beberapa tempat, penerangan ditempatkan di sekitar pohon. Sehingga bunga-bunga menyala di malam hari dan menghasilkan pemandangan yang menakjubkan.
Hanami bisa saja hanya berjalan-jalan di taman, tetapi secara tradisional juga melibatkan pesta piknik di bawah pepohonan yang sedang mekar.
Pesta hanami telah diadakan di Jepang selama berabad-abad. Saat ini, acara hanami diadakan di taman umum dan pribadi serta taman di seluruh negeri.
Tempat-tempat bunga sakura yang terkenal bisa jadi sangat ramai. Tentu saja, tempat-tempat piknik terbaik pun diperebutkan ketika bunga sakura mulai bermekaran.
Di beberapa tempat populer, sudah menjadi kebiasaan untuk memesan tempat piknik jauh sebelum pesta diadakan. Praktik yang umum dilakukan adalah membentangkan lembar piknik di pagi hari. Lalu menandainya dengan nama kelompok dan waktu dimulainya pesta. Anda juga bisa meminta seseorang berjaga di sana sepanjang hari sampai anggota kelompok lainnya tiba setelah bekerja.
Namun perlu diingat bahwa di banyak taman dilarang meninggalkan tikar atau alas duduk tanpa pengawasan.
Etiket selama hanami
Entah itu di taman atau di pinggir jalan, ada etiket selama hanami atau ketika Anda sedang menikmati bunga sakura. Berikut beberapa etiket selama hanami:
Menghormati pohon sakura
Kata hanami juga berarti "kagumi bunga sakura". Jadi ingatlah bahwa dilarang menyentuh pohon sakura, menggoyangkan atau mematahkan dahan. Hindari memetik bunganya. Pohon sakura cukup rapuh. Kerusakan bisa mencegah pertumbuhan kembali bunganya. Juga dapat menyebabkan penyakit atau bahkan kematian pohon tersebut.
Menikmati bunga sakura bersama teman sambil minum bukanlah hal yang dilarang. Tapi ingatlah bahwa di sekitar Anda, orang lain juga mencoba menikmati hanami mereka, diam-diam mengagumi keindahan sakura. Biasanya, karaoke dan alat musik juga dilarang selama Anda mengunjungi taman.
Asal-usul hanami
Terdapat berbagai teori mengenai asal mula hanami. Namun yang paling populer adalah teori para bangsawan yang membacakan puisi sambil menikmati pemandangan bunga pada Periode Nara (710–794).
Awalnya, banyak orang menghabiskan waktu melihat bunga plum Jepang (ume). Namun, seiring waktu, bunga sakura makin populer sebagai bunga perwakilan musim semi. Jadi semakin banyak orang yang mulai memilih bunga sakura sebagai bunga pilihan mereka untuk dinikmati selama hanami.
Sa dalam “sakura” melambangkan dewa sawah dan panen. Sedangkan kura berarti “tempat di mana para dewa bersemayam”. Hal ini mengarah ke teori lain di mana para petani berdoa agar panen melimpah dengan merayakan hanami ketika musim tanam padi dimulai.
Hingga kini, hanami menjadi momen yang dinantikan baik oleh warga Jepang maupun para wisatawan. Bila Anda berencana untuk mengunjungi Jepang dan menikmati bunga sakura yang bermekaran, jangan lupa untuk mengikuti beberapa etiket di atas, ya!
Bukan Perubahan Iklim yang Pengaruhi Gunung Es Terbesar di Antartika, Lalu Apa?
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR