“Situs ini kemungkinan besar berfungsi sebagai titik jalan penting di sepanjang rute pastoral, menghubungkan oasis-oasis utama dan memfasilitasi pertukaran budaya dan perdagangan," urai Stewart di Eurekalert.
Hal ini didukung dengan sedikitnya peninggalan manusia yang menunjukkan tentang kehidupannya. Penggunaan dari gua lorong lava ini sepertinya menunjukkan bahwa pernah digunakan sebagai masyarakat peternakan.
Buktinya adalah temuan tulang domba dan kambing yang pernah dipelihara. Selain itu, gambar cadas menunjukkan bahwa hewan ternak adalah kunci kelangsungan peradaban mereka.
“Sebelumnya, dan juga selama masa penggembalaan, tabung lava kemungkinan juga dikaitkan dengan aktivitas berburu, yang mungkin tetap menjadi landasan perekonomian lokal hingga Zaman Perunggu,” para peneliti berpendapat.
Dalam wawancara dengan Live Science, Stewart mengatakan penggunaan lorong lava oleh masyarakat modern masih berhubungan dengan perburuan, "baik untuk mengikat hewan, mengakses sumber daya air, ataupun sekadar bersantai."
Akan tetapi, Stewart dan tim sulit untuk mengetahui kapan lorong lava Umm Jirsan terisi lava. Ada banyak aktivitas vulkanik yang terjadi di Jazirah Arab. Kejadiannya telah berlangsung bahkan sejak dahulu kala sekitar ribuan tahun terakhir.
Dalam ilmu geologi, lorong lava terbentuk akibat peristiwa vulkanik. Keberadaan lava mendorong pembentukan saluran bawah tanah yang dapat mengangkut batuan cair. Lambat laun, aliran lava menyusut karena mengalir ke tempat lain. Dengan demikian, lorong yang diisi menjadi kosong.
Source | : | eurekalert,Live Science,PLOS ONE |
Penulis | : | Afkar Aristoteles Mukhaer |
Editor | : | Afkar Aristoteles Mukhaer |
KOMENTAR